Untuk bulan pertama, bantuan pangan akan diberikan kepada 80.000 korban gempa dan bulan kedua akan menjangkau 50.000 korban.
Sesudah itu program akan ditinjau dan tahap selanjutnya tergantung kebutuhan.
WFP mengakui bahwa masih banyak ketimpangan dalam upaya pemberian bantuan untuk menolong korban gempa.
Karena itu pihaknya mengisi bidang-bidang yang perlu penanganan segera, termasuk pangan, kesehatan, tempat tinggal sementara (shelter) dan perlindungan anak.
Sementara itu berdasar informasi bahwa korban gempa yang meninggal dan luka cukup besar, tim medis dari berbagai negara sahabat juga terus berdatangan.
Para tim medis itu antara lain berasal dari Jepang beranggotakan 25 orang dan langsung diterjunkan di depan Rumah Sakit Muhammadiyah Bantul.
Tim medis yang sudah terkenal kepiawaiannya itu dilengkapi peralatan kesehatan ultrasonografi dan X-ray.
Sedangkan tim medis dari Tiongkok tiba di Yogyakarta (30/5) terdiri dari 40 dokter.
Sejak Senin (29/5) juga sudah mendarat 5 pesawat Hercules yang datang dari Singapura dan satu Hercules PBB dari Amerika Serikat yang berangkat dari pangkalannya di kawasan ASIA, dan satu Hercules lagi dari Malaysia.
Pesawat-pesawat Hercules tersebut umumnya membawa sejumlah bantuan berupa tim medis, obat-obatan dan makanan.
Selain itu sejumah negara juga membawa tim penjejak korban yang tertimbun runtuhan gempa berupa puluhan anjing pelacak, ambulan, alat-alat berat, kendaraan operasional seperti truk dan kendaraan lainnya.
Dari dalam negeri Palang Merah Indonesia juga memberikan respon yang cepat melalui cabang-cabangnya di tingkat kota dan kabupaten terdekat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR