Di sana ditemukan juga lima jasad para stafnya di Markas Besar Angkatan Darat; serta satu jasad seorang perwira pertama, Pierre Tendean, ajudan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Abdul Haris Nasution.
Anehnya, hingga kini Amelia mengaku tidak tahu siapa sebenarnya yang menculik ayahnya.
“Penjelasan dari pemerintah juga tidak ada,” tutur Amelia yang kini tinggal di Yogyakarta.
Semua terjadi begitu cepat dan kehidupan keluarganya harus berubah drastis sejak saat itu.
Pasca Penculikan, Kehidupan Anak Jenderal Berubah Total
Peristiwa G30S mengubah kehidupan jutaan rakyat Indonesia.
Terutama bagi mereka yang kehilangan sanak keluarganya, akibat peristiwa pembantaian massal ratusan ribu orang.
Tak terkecuali di dalamnya, keluarga dari para Jenderal yang kala itu juga menjadi korban.
Amelia Yani, putri Letnan Jenderal Achmad Yani, salah satu Pahlawan Revolusi, kala itu baru berusia 16 tahun.
Hari-hari yang kemudian dilaluinya, tidak bisa lepas dari derai air mata dan tekanan psikologis.
Kesedihannya bukan hanya karena ia menyaksikan peristiwa keji itu secara langsung.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR