Bagaimana dunia merespons?
Isu program senjata Korea Utara diperkirakan akan mendominasi pidato Presiden AS Donald Trump di Majelis Umum PBB dan pertemuannya dengan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang.
(Baca juga: Ternyata Kondisi Dalam Negeri Korea Utara Tidak Seseram Yang Diberitakan Media Barat, Inilah Bukti-Buktinya)
Trump sebelumnya memperingatkan bahwa "semua opsi" sudah dirundingkan dan bahwa Korea Utara akan menghadapi "api dan kemarahan" jika terus mengancam AS.
Dalam sebuah oembicaraan via telepon pada hari Senin, Trump dan Presiden China Xi Jinping berkomitmen untuk "memaksimalkan tekanan pada Korea Utara melalui penegakan kuat" resolusi Dewan Keamanan PBB, kata Gedung Putih.
Washington telah berulang kali mendesak Beijing untuk mengambil tindakan langsung untuk mengendalikan Pyongyang, sementara China mengatakan bahwa AS harus menahan diri untuk tidak mengeluarkan lebih banyak ancaman.
Rusia juga mengkritik apa yang digambarkannya sebagai "retorika agresif" dari AS.
China dan Rusia hanya menyetujui sanksi baru PBB setelah mereka dilunakkan oleh Washington.
Kementerian luar negeri Rusia menyatakan bahwa krisis tersebut harus diselesaikan dengan diplomasi.
Bagaimana dengan latihan militer AS-Korea Selatan?
Kementerian pertahanan Korea di Seoul menyatakan bahwa militer AS melakukan latihan militer udara pada hari Senin dengan Korea Selatan di dekat perbatasan antara Korea.
Latihan tersebut adalah untuk, "Mendemonstrasikan kemampuan pencegahan aliansi AS-Korea Selatan melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara," tambahnya.
Menteri Pertahanan Song Young-moo mengatakan pada sebuah sidang parlemen bahwa latihan tersebut dilakukan "dua sampai tiga kali dalam sebulan akhir-akhir ini", seperti yang dilaporkan Reuters.
(Baca juga: Nyatanya, Ancaman Nuklir Korea Utara Punya ‘Manfaat’ Juga Bagi Warga AS)
Source | : | bbc.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR