Korea Utara Nyatanya Masih Punya Jalur Penerbangan Internasional Walau Tujuannya Cuma 2 Negara, Apa Saja?

Moh Habib Asyhad

Editor

Maskapai penerbangan Korea Utara Air Koryo
Maskapai penerbangan Korea Utara Air Koryo

Intisari-Online.com -Sebagai negara komunis yang sangat tertutup Korea Utara sebenarnya tetap berusaha “hidup normal” seperti negara-negara lainnya.

Nyatanya, negara ini masih punya maskapai penerbangan dengan rute internasional.

(Baca juga:Seragam Awak Kabin Maskapai Penerbangan Ini Disebut Sebagai Seragam Paling Keren, Setuju?)

Tapi maskapai penerbangan Korut yang dikelola oleh pemerintah secara absolut itu hanya satu: Air Koryo.

Sebagai maskapai penerbangan bersifat intenasional yang sekaligus mencerminkan Korut sebagai negara sangat tertutup jalur rute penerbangannya juga sangat terbatas, yakni ke Rusia dan China saja.

Jadi para wisatawan atau tamu negara yang akan berkunjung ke Korut harus terbang terlebih dahulu menuju Rusia atau China baru kemudian meneruskan penerbangannya ke Korut.

Untuk melayani jalur penerbangan internasional tapi sebenarnya bersifat terbatas itu, Air Koryo memiliki 15 pesawat komersil buatan Rusia.

Sebanyak 11 pesawat komersil Air Koryo yang terawat baik seperti Antonov, Ilyushin, dan Tupolev merupakan pesawat tua buatan Rusia pada tahun 1960.

Empat pesawat lainnya produk tahun 90-an dan semuanya dalam kondisi laik terbang.

Di Korut pemandangan pesawat-pesawat tua baik untuk kepentingan komersil maupun pesawat tempur merupakan “pemandangan biasa” dan pesawat-pesawat itu tampaknya juga baik-baik saja.

Hanya ada dua unit pesawat-pesawat komersil yang dimiliki oleh Air Koryo yang tergolong masih baru dan setaraf dengan pesawat-pesawat komersil di negara lainnya yang umumnya menggunakan produk Boeing atau Airbus.

Untuk menempuh penerbangan dari Beijing menuju Korut dibutuhkan waktu 90 menit dan dilayani oleh para kru pesawat yang ternyata ramah serta sopan.

Selama menempuh penerbangan, para penumpang juga mendapatkan minuman panas dan dingin, biasanya berupa bir produksi Korut, dan video yang menayangkan alunan musik bergaya militer hasil komposisi mendiang pemimpin Korut, Kim Jong Il.

Ketika pesawat sedang melintasi Sungai Yalu yang merupakan perbatasan Korut-China, kapten pilot langsung memberikan pengumuman bahwa para penumpang telah memasuki wilayah Korut yang dilukiskan sebagai “negara agung dan jaya”.

(Baca juga:Ternyata Ancaman Korea Utara untuk Jatuhkan Bom Atom di AS, Hanya ‘Tulah’ dari Sikap AS saat Perang Korea)

Kendati para penumpang pesawat seperti sedang dicuci otaknya sewaktu memasuki wilayah Korut, semua kegiatan sebagai wisatawan termasuk memotret bisa dilakukan sesuai ijin yang telah diberikan oleh aparat Korut.

Semua wisatawan yang berkunjung ke Korut selalu mendapatkan brifing khusus mengenai apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di negara yang sangat tertutup itu.

Intinya patuhi semua aturan yang berlaku di Korut dan para pengunjung dijamin akan baik-baik saja.

Artikel Terkait