Intisari-Online.com -Emirates, menurut versi Skytrax, adalah maskapai terbaik nomor satu di dunia. Tak hanya para penumpang, maskapai penerbangan berbasi di Dubai, uni Emirat Arab, ini juga memanjakan para awak pesawaatnya, termasuk para pramugari, sehingga banyak dianggap bisa membuat iri pramugari maskapai lainnya.
Dilansir dari Angkasa.co.id, setidaknya ada delapan hal yang dimiliki pramugari Emirate yang bakal membuat iri pramugari-pramugari maskapai lainnya.
Professional allowance
Setelah seorang awak kabin menjalani pekerjaannya tanpa cacat dalam satu rentang waktum Emirates akan memberikan insentif untuk perawatan tubuh khusus. Insentif ini berbeda dengan para awak kabin baru. Mereka akan diberi hak untuk melakukan perawatan rambut, kulit, pemutihan gigi, hingga perawatan kuku secara gratis.
Gaya hidup ala jetset
“Tidak perlu menjadi kaya raya, cukup dengan bergabung dengan Emirates untuk menjadi kaum sosialita,” demikian pengakuan seorang wanita Indonesia yang menjadi pramugari di Emirates.
Saking banyaknya jumlah penerbangan Emirates di dunia, seorang pramugari Emirates bisa berkeliling ke lima benua dalam waktu satu bulan. Sesampainya di sebuah negara, mereka akan menginap di salah satu hotel terbaik di negara tersebut. Awak kabin Emirates biasanya akan mengunjungi tempat-tempat wisata nomer satu di negara tempat pesawatnya mendarat. Tak heran jika mereka pun diperlakukan bak kalangan jetset.
Tempat istirahat supermewah
Tidak cuma fasilitas penginapan saat Remain over Night (RON) yang mewah, di tiap pesawat long haul-nya Emirates juga menyediakan tempat istirahat yang tak kalah apiknya bagi awak kabin. Tim pramugari Emirates berhak menikmati bilik tidur yang, walaupun sempit, namun sangat nyaman. Kasur yang superempuk, selimut yang sangat lembut, dan lampu tidur yang temaram akan membuat awak kabin memiliki kualitas tidur yang tinggi. Bilik tidur ini biasanya tersedia di sebuah penerbangan jarak jauh yang membawa lebih dari satu set kru.
Gaji tak kena pajak
Sumber Angkasa yang menjadi pramugari Emirates ini mengaku bahwa sebenarnya gaji pokok mereka tidak sebesar maskapai-maskapai kelas atas dunia. Namun, gaji mereka tidak kena pajak, alias tax free. Belum lagi dengan fasilitas kartu FACE yang bisa digunakan di restoran-restoran besar di seluruh dunia dan fasilitas-fasilitas diskon lainnya, tentu saja dengan gaji yang ‘tidak seberapa’ itu mereka tetap bisa menikmati pekerjaannya dan hidup layaknya kaum sosialita.