Find Us On Social Media :

Mulai dari Picu Pertengkaran Hingga Perpendek Umur, Inilah Dampak Menanam Tanaman di Tempat yang Salah

By Ade Sulaeman, Rabu, 13 September 2017 | 18:20 WIB

Paman saya yang sudah banyak makan garam kontan memberi komentar, "Tentu saja ia tidak lama tinggal di rumah kalian. 'Kan ia pengungsi!"

Akan tetapi paman saya yang lain, yang makan garamnya lebih banyak, menarik hikmah dari peristiwa itu. "Tanpa kita sadari, kita mendapat 'contoh soal' dari pak pengungsi tadi!" tuturnya.

Kalau bertanam pisang di tempat yang salah, akibatnya juga salah. Bertanam pisang seharusnya di kebun di luar pagar pekarangan (halaman) rumah. Tidak di halaman depan rumah.

Apakah kepergian pengungsi itu karena ia menanam pisang di depan rumah, ataukah karena kebetulan waktu itu zaman perang dan pengungsi? Ya itulah yang menarik, untuk dikaji secara serius.

Karena sampai sekarang belum  ada Sub Balai Penelitian Tanaman Tabu, bagaimana kalau kita sendiri melakukan eksperimen bertanam pisang itu di tempat tabu yang menimbulkan penasaran ini? Saat-saat menanti akibat itu mendebarkan, tapi risikonya harap ditanggung sendiri.

Hanya seumur jagung

Yang lebih ngeri ialah kalau orang bertanam jagung, Zea mays, di pekarangan rumah.

Mengira bahwa menanam jenis itu bisa cepat pindah rumah, seorang kenalan saya di Glenmore pernah menanamnya di halaman samping rumah.

La memang sudah bosan tinggal di Perkebunan Kopi Glenmore, dekat Banyuwangi, yang sunyi sepi.

la ingin dipindahkan ke kota sebagai kepala ranting perkebunan, yang lebih banyak kemudahan hidupnya.

Entah siapa yang membenkan informasi yang salah. Seharusnya menanam pisang, ia menanam jagung.