Find Us On Social Media :

Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Hati-hati, Gejala Jantung Bocor Tak Selalu Ditandai Tubuh yang Membiru

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 14 November 2018 | 13:15 WIB

Ketidakmunculan tanda-tanda biru terjadi lantaran darah kotor dari bilik kanan tidak beredar ke seluruh tubuh. Sebaliknya, darah bersih dari jantung kiri menyeberang ke kanan dan menuju paru-paru.

Bila lubang masih sempit, umumnya bayi tidak memperlihatkan keluhan.

Sebaliknya, badan (bibir, lidah, kuku) menjadi biru - terutama bila menangis - terjadi jika darah kotor (kurang oksigen) mengalir ke sirkulasi darah bersih.

Baca Juga : Sepatu Tidak Muat? Hati-hati, Itu Satu dari 10 Tanda Gagal Jantung yang Sering Tak Disadari

Bila darah kotor itu sampai memasuki organ-organ penting seperti otak, penderita akan mengalami sesak napas disertai kejang, bahkan dapat berakhir menghadap Sang Khalik.

Namun, kebiruan itu umumnya baru tampak setelah bayi berumur beberapa minggu atau bulan.

Memperbaiki Salah Letak

Pada pasien dengan TGA, mau tidak mau harus ada koreksi seawal mungkin. Banyak bayi menjalani operasi kateterisasi untuk menyingkat waktu dan menunda pembedahan sampai mereka bisa mengurus dengan lebih baik.

Prosedur ini dilakukan dengan memperbesar sambungan antara serambi kiri dan kanan. Tujuannya, membuat darah bercampur sehingga darah kotor dan bersih bisa dipompa ke arah yang benar.

Baca Juga : Bukan Sekadar Bumbu Dapur, Daun Salam Juga Punya Banyak Manfaat, Mulai dari Pencernaan Hingga Jantung

Ada dua jenis operasi yang bisa memperbaiki TGA. Pertama membuat saluran di antara serambi. Ini akan mengalihkan darah kaya oksigen ke bilik kanan dan aorta, sedangkan darah kotor atau miskin oksigen menuju bilik kiri dan arteri pulmonari.

Tindakan ini dikenal dengan istilah prosedur Mustard atau Senning. Jenis kedua dikenal dengan operasi arterial switch. Aorta dan arteri pulmonari dikembalikan ke posisi normal mereka. Aorta disambungkan ke bilik kiri, dan arteri pulmonari ke bilik kanan.