Find Us On Social Media :

Bagi Anda Yang Mager, Lakukan Ini demi Mencegah Kematian Dini

By Agus Surono, Selasa, 12 September 2017 | 18:20 WIB

Untuk mengukur waktu duduk bagi orang dewasa ini, tim peneliti menggunakan accelerometer yang dipasang di pinggul. Selama masa penelitian, tim mencatat 340 kematian total yang dianggap sebagai "penyebab kematian" - kematian apa pun, terlepas dari penyebabnya.

Dengan menganalisis data, tim menemukan bahwa perilaku mager, rata-rata, menyumbang sekitar 12,3 jam dari rata-rata 16 jam mereka bangun.

"Seiring bertambahnya usia, dan fungsi fisik dan mental kita menurun, kita menjadi lebih banyak duduk," tulis Diaz.

Penelitian sebelumnya terhadap orang dewasa telah menemukan bahwa waktu duduk sehari-hari rata-rata hanya sembilan sampai 10 jam per hari. Rata-rata rata-rata dalam studinya sendiri kemungkinan "karena kita mempelajari populasi paruh baya dan tua," tulis Diaz. "Bisa juga sebagian disebabkan oleh fakta bahwa kami menggunakan monitor aktivitas untuk melacak waktu duduk alih-alih menggunakan laporan sendiri."

Saat diukur durasinya, para peneliti mencatat rata-rata peserta selama 11,4 menit peregangan.

(Baca juga: Yakin Deh, Habis Baca Ini, Pasti Pada Nyari Tangga Darurat)

Seiring berjalannya waktu total mager, begitu juga kematian dini karena bermacam sebab, hasilnya bisa dilihat. Dan hal yang sama berlaku untuk peregangan duduk yang lebih lama lagi. Secara keseluruhan, risiko kematian peserta naik bersamaan dengan total waktu duduk dan durasi peregangan dari duduk - tidak peduli usia, jenis kelamin, ras, indeks massa tubuh, atau kebiasaan olahraga mereka.

"Kami menemukan bahwa tidak ada ambang batas atau cutoff saat risiko kematian seseorang meningkat secara dramatis," kata Diaz, menjelaskan bahwa risiko kematian meningkat lebih banyak pada mereka yang duduk lebih lama.

"Untuk memberi Anda jumlah tertentu, mereka yang duduk lebih dari 13 jam per hari memiliki risiko kematian sebanyak 2 kali lipat (atau 200%) dibandingkan mereka yang duduk kurang dari sekitar 11 jam per hari."

"Durasi peregangan sedikit lebih rumit," kata Diaz. Namun, kata dia, hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering duduk dengan melakukan peregangan ketika duduk kurang dari 30 menit memiliki risiko kematian 55% lebih rendah dibandingkan orang yang biasanya melakukan peregangan setelah duduk selama lebih dari 30 menit.

Namun, mereka yang sering duduk selama lebih dari 90 menit baru melakukan peregangan memiliki risiko kematian hampir dua kali lebih besar daripada mereka yang melakukan peregangan setelah duduk kurang dari 90 menit, katanya.

(Baca juga: Benarkah Kita Bisa Awet Muda Berkat Aktif di Facebook?)