Find Us On Social Media :

Bagi Anda Yang Mager, Lakukan Ini demi Mencegah Kematian Dini

By Agus Surono, Selasa, 12 September 2017 | 18:20 WIB

Intisari-Online.com – Sebuah penelitian baru yang diterbitkan pada hari Senin di Annals of Internal Medicine ini patut dicermati oleh mereka yang merasa bahwa olahraga menjadi salah satu menghindari kematian dini. Soalnya, tidak peduli seberapa banyak kita berolahraga, duduk untuk jangka waktu yang terlalu lama merupakan faktor risiko kematian dini.

Ada hubungan langsung antara waktu yang dihabiskan untuk duduk dan risiko kematian dini dengan penyebab apa pun, kata periset, berdasarkan pada penelitian terhadap hampir 8.000 orang dewasa. Seiring meningkatnya waktu duduk kita, begitu juga risiko kematian dini kita.

Berita positif: orang yang duduk kurang dari 30 menit dalam suatu waktu memiliki risiko kematian dini paling rendah.

"Duduk lebih sedikit, bergerak lebih banyak" itulah yang dikampanyekan oleh Asosiasi Jantung Amerika Serikat. Tapi jargon sederhana ini tidak cukup nendang, kata Keith Diaz, penulis utama penelitian baru tersebut dan ilmuwan riset asosiasi di Columbia University Department of Medicine.

"Ini seperti menyuruh seseorang untuk hanya 'berolahraga' tanpa memberi tahu mereka bagaimana caranya," Diaz menulis dalam sebuah pos-el.

(Baca juga: Waspada Wabah Sindrom 'Mager' di Kantor)

Petunjuk latihannya tepat, jelasnya. Misalnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan orang dewasa melakukan latihan aerobik intensitas sedang selama dua jam dan 30 menit setiap minggu, ditambah aktivitas penguatan otot pada dua hari atau lebih dalam seminggu.

"Kita butuh panduan serupa untuk duduk," kata Diaz.

"Kita pikir ada panduan yang lebih spesifik seperti, 'Untuk setiap 30 menit duduk terus menerus, berdiri dan bergerak/berjalan selama lima menit dengan langkah cepat untuk mengurangi risiko kesehatan dari duduk,'" katanya, sambil menambahkan bahwa penelitian ini menempatkan kita selangkah lebih dekat dengan panduan semacam itu, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memverifikasi temuan tersebut.

Lebih banyak duduk cepat tua

Untuk memahami hubungan antara perilaku mager (malas gerak) dan kematian dini, Diaz dan rekan-rekannya di Columbia, NewYork-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center dan institusi lainnya beralih ke proyek REasons for Geographic and Racial Differences in Stroke (REGARDS), sebuah studi yang disponsori oleh Institut Kesehatan Nasional.

"Studi REGARDS pada awalnya dirancang untuk memeriksa mengapa orang kulit hitam (dan terutama orang kulit hitam di AS bagian Selatan) memiliki risiko stroke lebih besar daripada orang kulit putih," kata Diaz. Dia dan rekan-rekannya melacak dalam rata-rata waktu empat tahun sebanyak 7.985 orang dewasa berkulit hitam dan putih, berusia 45 atau lebih, yang telah menandatangani kontrak untuk berpartisipasi dalam proyek REGARDS.