Find Us On Social Media :

Diet Dapat Mengurangi Risiko Kanker, Bagaimana Hal Tersebut Terjadi?

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 11 November 2018 | 11:00 WIB

Badan ilmiah ini menyarankan agar jumlah kalori dalam diet kita sebaiknya maksimal hanya 30% berasal dari lemak, kecuali pada bayi. Bahkan penelitian yang baru dilakukan terhadap 50.000 kelompok vegetarian penganut aliran agama Advent Hari Ketujuh di AS menunjukkan hasil yang mengejutkan.

Ternyata angka penderita semua jenis kanker kelompok ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lain pada usia dan jenis kelamin yang sama. Tak hanya itu, usia rata-rata penganut aliran agama tersebut pun lebih panjang.

Fenomena serupa juga ditemukan pada kelompok sekte Mormon di Kalifornia penderita kanker 50% lebih rendah dari penduduk biasa karena mereka hanya sedikit makan daging.

Salah satu alasan mengapa pemakan daging lebih banyak terserang kanker antara lain mungkin karena daging hewan yang disimpan lama pasti mengandung penyakit.

Baca Juga : Efek Makanan Berlemak Ternyata Bisa Seperti Nakoba

Ini dapat dilihat dari perubahan warnanya menjadi abu-abu kehijauan. Pada umumnya para pelaku industri daging yang tidak bertanggung jawab mencoba menutupi perubahan warna ini dengan nitrit atau bahan pengawet lain.

Zat tersebut membuat daging kelihatan merah. Diduga keras hal ini menjadi salah satu penyebab kemungkinan penyakit kanker (karsinogen).

Para ilmuwan Inggris dan Amerika juga telah mempelajari bakteri usus pemakan daging dibandingkan dengan bakteri usus pemakan tumbuh-tumbuhan.

Ternyata terdapat perbedaan yang jelas. Bakteri dalam usus pemakan daging yang bereaksi dengan cairan pencernaan menghasilkan zat kimia penyebab kanker.

Baca Juga : 5 Manfaat Luar Biasa Duku, Dapat Cegah Kanker dan Baik Bagi Jantung!