Find Us On Social Media :

London Sepeninggal Putri Diana: Potret-potret Besarnya Rasa Cinta Rakyat Inggris pada Sang Putri

By Ade Sulaeman, Kamis, 31 Agustus 2017 | 12:00 WIB

Entah berapa ratus ribu buket bunga terhampar. Pesan-pesan yang ditulis dalam berbagai bahasa ternyata menjadi satu bahasa tersendiri yang mengekspresikan duka dari berbagai bangsa karena kehilangan Diana.

Jutaan dana terbias menjadi lautan bunga, memecahkan rekor unik tersendiri mengingat seikat bunga yang termurah berharga 1 ponsterling (± Rp 4.800,-).

Bunga tersebut bisa dibeli di kios kaki lima di pinggir jalan, terutama dekat stasiun bawah tanah.

Sedangkan seikat bunga mawar terdiri atas lima kuntum yang telah dibungkus kertas cantik berharga sekitar 3,40 ponsterling (± Rp 17.000,-).

Harga.itu menjadi lebih mahal kalau orang membeli di toko bunga.

Pizza Diana

Tanggal 15 September sehabis makan malam di rumah makan Cina Stick Bowl di Kensington Road, di seberang jalan pintu masuk Istana Kensington masih penuh pengunjung.

Suasana malam yang gelap dengan suhu dingin sekitar 10°C ternyata tidak mengalangi niat pengunjung untuk berdoa sambil menyalakan lilin di sekitar untaian bunga putih seperti sedap malam yang membentuk tulisan nama Diana.

Di sudut lain lagu Candle in the Wind berkumandang dari mini compo yang sengaja dibawa.

Selasa siang, 16 September 1997, saya mendatangi Virgin Mega Store, pusat penjualan produk rekaman di Oxford Street yang juga mempunyai pintu masuk di sudut Totenham Court Road.

CD dan kaset England's Rose semua sold out dan diperkirakan baru akan ada lagi sekitar hari Jumat, 19 September.

Ketika saya ingin memastikan lebih lanjut hanya dijawab dengan, "I hope so ... silakan datang lagi."