Find Us On Social Media :

London Sepeninggal Putri Diana: Potret-potret Besarnya Rasa Cinta Rakyat Inggris pada Sang Putri

By Ade Sulaeman, Kamis, 31 Agustus 2017 | 12:00 WIB

Tanggal 13 September itu memang hari pertama CD dan kaset tersebut dirilis. Saya memutuskan membeli dua CD, sedang kasetnya tidak kebagian karena sudah sold out, habis.

Saya menyesal tidak membeli CD lebih banyak lagi karena ketika ada titipan dari teman-teman, ternyata semuanya sudah habis terjual.

Hari Minggu, 14 September 19.97, saya mengunjungi The Kensington Garden yang di tengahnya berdiri istana tempat kediaman Diana, lalu ke Westminster Abbey, sekaligus Istana Buckingham.

Semua bunga untuk Diana masih terhampar seperti hari-hari sebelumnya. Tim WRVS (tenaga sukarela) harus bersaing keras dengan para pengunjung yang masih terus berdatangan dengan membawa buket atau keranjang bunga.

Suasana haru yang pernah saya lihat di rekaman televisi makin mengental saat menyaksikan dengan mata kepala sendiri hamparan nyata "lautan bunga" yang masing-masing dikemas dengan kertas kado cantik, kertas kaca, atau keranjang.

Hampir semua dilampiri kartu, surat, sajak, atau puisi. Bahkan ada coretan gambar yang dibuat oleh anak-anak dengan ekspresi kanak-kanak yang dikirim bersama boneka mainan.

Banyak di antaranya yang telah luntur terkena" embun pagi atau debu, tetapi masih bisa terbaca meskipun tintanya meleleh.

Makin banyak yang dibaca, makin trenyuh perasaan hati. Tapi ternyata saya tidak sendiri. Berada di antara pengunjung dan di tengah-tengah bunga Diana dan istananya, sungguh merupakan suatu keharuan yang tak mungkin sama saat kita melihat rekamannya.

Buket bunga yang bertumpuk melebar ke arah The Kensington Garden akhirnya dibatasi oleh pagar penyekat.

Pengunjung yang datang meletakkan bunganya di sekitar pagar pembatas sehingga tumpukannya mencapai 1 m.

Selain di sepanjang pagar dan di depan Istana Kensington, di taman dekat Big Ben di sebelah Westminster Abbey Istana Buckingham, dll. tampak bunga-bunga dan lilin.