Find Us On Social Media :

Carica, Pepaya Mini Asli Dieng yang Maunya Hanya Tumbuh di Lereng Bagian Atas

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 27 Agustus 2017 | 20:00 WIB

Jika diletakkan di dalam satu ruangan berukuran 3 x 3 m, tiga buah carica matang bisa  membuat ruangan beraroma buah khas Dieng ini.

Kalau saja aroma bisa direproduksi lewat foto, maka halaman majalah ini pun bakal menjadi sedap semerbak.

Saking harumnya, buah carica bisa mengecoh. Mereka yang baru pertama mencium aromanya bakal tertipu dan menyangka daging buah ini pasti terasa manis menyegarkan. Nyatanya tidak.

Meski sudah matang, daging buah bagian luarya terasa hambar. Tidak seperti daging pepaya yang manis. Rasanya lebih mirip daging pepaya mentah.

Yang bisa dimakan dan terasa enak dari buah carica hanya daging bagian dalamnya. Manis, sangat harum, dan sedikit masam.

Tapi bagian ini tidak seberapa banyak. Apalagi saat dimakan, bijinya sulit dipisahkan dari dagingnya. Jika bijinya ikut tergigit, rasa manisnya akan terganggu oleh rasa getirnya.

Biji carica pahit seperti biji pepaya. Selagi masih mentah, bijinya berwarna merah. Begitu matang, bijinya menjadi hitam.

Rasa manis dan harum carica akan semakin terganggu jika saat makan, getah carica ikut terkena bibir. "Kalau kena tlutuh-nya, bibir bisa gatal," kata Pawit, petani Kejajar, mengingatkan.

Tlutuh itu bahasa Jawa dari getah. Jika sampai getahnya ikut termakan, buah carica akan punya dua rasa sekaligus: rasa manis dan rasa menyesal.

"Tapi enggak lama, paling-paling sehari sudah sembuh," kata Pawit enteng. Wah, bibir alergi selama sehari kok dibilang "paling-paling"!

Getahnya berasal dari kulit dan daging bagian luar saat carica belum matang betul atau baru dipetik dari pohon. Karena itu, kalau makan buah carica yang baru dipetik, mohon hati-hati.

Lebih baik buah itu disimpan dulu sebelum dimakan. Dua hari setelah dipetik, carica matang biasanya tidak lagi bergetah.