Find Us On Social Media :

Waspada! Gangguan Prostat Tidak Selalu Bergejala, Karena Itu Rajinlah Memeriksakannya

By Ade Sulaeman, Rabu, 23 Agustus 2017 | 19:20 WIB

Selain pembesaran prostat dan kanker prostat, gangguan prostat lainnya yang mungkin saja timbul adalah inflamasi/peradangan pada kelenjar prostat yang sering disebut dengan prostatitis.

Gangguan prostat jenis ini tidak mengenal usia, sebab semua pria mungkin mengalaminya. Bahkan pria berusia 50 tahun ke bawah patut lebih waspada.

Sifatnya kambuhan. Kadang muncul tiba-tiba kemudian berkembang perlahan dalam beberapa bulan.

Situs WebMD menyebutkan bahwa prostatitis ditandai dengan pembengkakan dan peradangan prostat.

Gangguan prostat ini juga bisa terjadi akibat infeksi kandung kemih.

Selain itu juga berisiko terjadi pada seseorang yang mengalami cedera panggul, dehidrasi, dan kelainan struktur saluran kemih.

Gejalanya beragam, tergantung jenis prostatitis yang dialami.

Misalnya, untuk kasus prostatitis akut (acute bacterial prostatitis) penderita dapat mengalami demam, panas-dingin, nyeri otot, nyeri sendi, sakit pada penis, nyeri punggung bawah, dan sulit kencing.

Apabila sudah berat alias akut, penanganannya harus disegerakan. Karena sudah terjadi infeksi bakteri pada prostat yang masuk melalui kandung kemih.

Prostatitis dianggap kronis jika tidak kunjung sembuh dalam jangka waktu tiga bulan. Kondisi ini disebut prostatitis kronis alias chronic bacterial prostatitis. L

ebih banyak menyerang pria tua. Gejalanya yaitu kebelet pipis di malam hari, sakit saat berkemih, rasa sakit setelah ejakulasi, nyeri punggung bawah, dan air mani berdarah.

Hampir sama dengan PPJ, prostatitis dapat didiagnosis melalui tes darah, tes urine, dan tes kandung kemih.

Dari pemeriksaan tersebut dapat dilihat, apakah ada tanda-tanda infeksi bakteri atau tidak.

Setelah diagnosis tegak, barulah tindakan pengobatan dilakukan. Umumnya melalui pemberian obat-obatan dan antibiotik.