Find Us On Social Media :

Waspada! Gangguan Prostat Tidak Selalu Bergejala, Karena Itu Rajinlah Memeriksakannya

By Ade Sulaeman, Rabu, 23 Agustus 2017 | 19:20 WIB

“Ada yang bilang gangguan prostat terjadi karena aktivitas seksual yang kurang atau berlebihan, itu justru dugaan yang salah,” jelas dr. Gideon F.P, Sp.U di Jakarta.

Faktor risiko PPJ yang paling tinggi, kata dia, adalah usia dan perubahan hormon tadi.

Semua pria, sekalipun merasa tidak sakit sebaiknya meluangkan waktu untuk memeriksakan diri.

Karena kadangkala, gangguan prostat juga tidak menunjukkan gejala.

(Baca juga: Agar Prostat Sehat, Ubahlah Gaya Hidup dan Konsumsi Makanan-Makanan Berikut Ini)

Apalagi jika seseorang mengalami gelaja seperti yang disebutkan di atas tadi, perlu segera berdiskusi dengan dokter.

Agar dapat diketahui jenis gangguan prostat apa yang dialami.

Untuk PPJ misalnya, deteksi dini dapat dilakukan melalui tes urine (untuk mengetahui apakah kondisi seseorang mengalami batu ginjal atau PPJ), biopsi prostat, tes PSA darah, tes kelancaran aliran urine, colok dubur, dan USG.

Jika seseorang kemudian didiagnosis mengalami gangguan prostat, maka tindakan penanganan harus segera dilakukan.

Tentu setiap orang berbeda cara penanganannya. Tergantung pada jenis gangguan prostat, kondisi kesehatan penderita, usia, dan ukuran prostat penderita itu.

Khusus PPJ ringan umumnya dapat ditangani dengan terapi obat dan perubahan gaya hidup.

Namun jika gejalanya berat bahkan terdiagnosis kanker prostat, maka operasi menjadi jalan keluarnya.