Find Us On Social Media :

Kapal Mary Celeste, Kapal yang Nyaris Sepanjang Hidupnya Tertimpa Sekaligus Membawa Kesialan

By Moh Habib Asyhad, Senin, 21 Agustus 2017 | 16:00 WIB

Kapal tanpa awak

Tepat delapan hari setelah Mary Celeste meninggalkan New York, kapal Dei Gratia mulai berlayar ke Gibraltar. Nakhodanya David Reed Morehouse dari Nova Scotia dengan kelasi pertama Oliver Deveau.

Pada 5 Desember, pukul satu siang lewat beberapa menit, John Johnson – awak yang sedang memegang kemudi - melihat kapal besar ±8 km jauhnya dari haluan kiri.

Melihat layarnya tak keruan dan kapal oleng ke satu  sisi, akhimya Kapten Morehouse memerintahkan untuk memberi bantuan.

Pukul 15.00, kedua kapal itu tinggal 370 m jaraknya. Beberapa sinyal dikirim, tak satu pun jawaban diberikan oleh kapal temuannya.

Kapten lalu mengutus Oliver Deveau bersama  Wright dan Johnson untuk menyelidiki. Namun hanya Oliver dan Wright yang naik kapal, sementara Johnson tinggal di sekoci.

Layar utama ditemukan di haluan, tapi bagian-bagian layar yang lain dan layar depan tali-temalinya tampak kacau balau.

Beberapa malah terputus-putus dan sebagian tercantol di sisi kapal. Dapur tergenang air setinggi 30 cm.

Ada sedikit persediaan makanan untuk enam bulan tapi telah membusuk. Sementara air segar tersedia cukup banyak.

Barang-barang yang hilang  dari kapal adalah kronometer, sekstan, buku navigasi, dan sekoci yang diikat di palka utama.

Sepotong pipa di sepanjang sisi kapal telah dilepas untuk meluncurkan perahu kecil itu. Ini mungkin jawabannya, para panumpang sengaja meninggalkan kapal.

Tapi apa alasan seorang pelaut senior macam Benjamin Briggs meninggalkan kapal besar yang laik laut, memindahkan anak-istri dan ketujuh awak kapal ke sekoci sempit yang tidak stabll?