Penulis
Intisari-Online.com – Daniella Wride menyikat rambut cokelat panjang putrinya ketika ia menyadari bahwa setiap sisirannya, rambutnya rontok. Itu terjadi pada tanggal 1 Januari 2017.
Dalam 20 hari, rambut dan alis Gianessa Wride, 7, benar-benar rontok, dan dokter kulitnya mengatakan bahwa rambut itu tidak akan pernah tumbuh lagi.
Gianessa menjadi salah satu dari 6,8 juta orang Amerika dengan alopecia, penyakit autoimun yang menyebabkan rambut rontok.
Alopecia tidak menyakitkan, tapi bagi anak-anak yang menderita penyakit itu, penderitaan timbul dari orang-orang di sekitarnya.
Namun, murid-murid di kelas satu SD di Salem, Utah, mengerti. Meski kadang-kadang julukan “botak” membuatnya merasa seperti orang buangan.
“Aku tidak ingin ia tidak merasa cantik,” kata ibunya pada suatu hari.
Mereka mencopa menutupi kebotakannya, tapi rambut palsu membuatnya gatal dan selendang tidak bisa bertahan lama.
Kemudian sekolah mengumumkan kompetisi “Crazy Hair Day” pada bulan April, lalu Daniella dan Gianessa memutuskan bahwa alih-alih menyembunyikan kebotakan Gianessa di bawah seledang atau wig, mereka membeli perhiasan stiker dan menghiasi kepala putrinya itu dengan desain bunga, bahkan burung hantu.
“Ini dibuat sesuai kepribadiannya,” kata Daniealla kepada CNN. “Ia sangat bersemangat.”
Pada hari kompetisi itu, Gianessa merasa gugup. Apakah teman-temannya mengira itu lucu atau aneh? Ia tidak perlu takut.
(Baca juga:Lupakan Bill Gates, Inilah si Botak yang Kini Jadi Orang Terkaya di Dunia Mengalahkan si 'Pedagang' Software)
Rancangan Gianessa membuat orang terpesona dan ia menjadi pemenang kompetisi rambut gila. Gianessa sekarang senang pergi dengan kepala botaknya.
“Awalnya saya sedih saat kehilangan semua rambut saya,” katanya pada People. “Tapi sekarang saya suka botak. Saya bisa melakukan hal-hal apapun di kepala saya yang anak-anak lain tidak bisa melakukannya. Saya senang sekarang berpikir mungkin menyenangkan ya menghias kepala dengan kupu-kupu dan bunga-bunga berkilauan.”