Intisari-Online.com - Rambut pria menipis gara-gara kebotakan juga bisa disebabkan oleh berbagai sebab lain. Misalnya stres, sakit (demam, keganasan penyakit, infeksi, keadaan pasca-operasi), penurunan berat badan terlalu cepat, kekurangan protein dan kalori, defisiensi besi, kelebihan vitamin A.
Selain itu, keracunan merkuri, kemoterapi, arsen, pengaruh obat (heparin, propanolol, captopril, dll.), penyakit kulit kepala, hipertiroid dan hipotiroid, kebiasaan mencabut rambut, serta penyakit autoimun juga bisa menyebabkan kebotakan.
(Baca juga:Efek Buruk Stres pada Rambut)
Untuk mengatasi rambut pria menipis gara-gara kebotakan, dokter akan menelusuri penyebab utamanya. Namun pada prinsipnya, pengobatan bertujuan mempercepat fase pertumbuhan rambut (anagen) dan mencegah fase kerontokan rambut (telogen).
Tentu saja keputusan untuk pengobatan diserahkan sepenuhnya kepada pasien, apakah hendak dari awal atau saat mulai menipis. Sebab kebotakan ini sendiri bukan tergolong penyakit serius. Problem yang dirasakan umumnya menyangkut estetika dan rasa percaya diri. Dan perawatan baru dilakukan jika ada keluhan.
Dalam terapi, dokter akan memberikan minoxidil. Prinsipnya, obat yang awalnya diniatkan untuk antihipertensi ini akan melebarkan pembuluh darah sehingga nutrisi untuk rambut akan membaik dan membuat rambut baru akan tumbuh. Ada pula obat bernama finasteride.
(Baca juga: Atasi Kebotakan dengan Stem Cell)
Hanya saja Anda harus siap menanggung efek sampingnya yakni disfungsi ereksi. Wah! Penelitian The George Washington University School of Medicine and Health Sciences yang dimuat Journal of Sexual Medicine (2011) bahkan mendapati tiga bulan setelah berhenti mengonsumsi finasteride, senjata kebanggaan pria itu masih ngambek. Rupanya finasteride merupakan anti hormonal androgen (salah satunya testosteron) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya ereksi.
Untuk mengatasi rambut pria menipis gara-gara kebotakan, ada pula operasi transplantasi rambut. Pada prinsipnya, operasi ini mengambil rambut dari bagian belakang kepala lalu dipindahkan ke bagian yang botak. Persis seperti menanam pohon.
-bersambung-
---
Tulisan ini ditulis oleh Mohamad Takdir di Majalah Intisari edisi Oktober 2013.