Ketika Rambut Pria Menipis Gara-gara Kebotakan (1)

Birgitta Ajeng

Editor

Ketika Rambut Pria Menipis Gara-gara Kebotakan (1)
Ketika Rambut Pria Menipis Gara-gara Kebotakan (1)

Intisari-Online.com - Sebuah lelucon menyatakan begini: beruntung sekali pria botak zaman sekarang. Sebab, berambut botak, bahkan plontos sekalipun, menjadi bagian dari tren. Jadi kelihatannya mereka sedang ikutan tren masa kini, padahal rambut pria menipis gara-gara kebotakan.

Kebotakan memang bisa bikin para pria miris. Makanya tak ada pria yang suka dirinya botak tanpa dikehendaki. International Society of Hair Restoration Surgery mencatat: uang yang dibelanjakan orang di seluruh dunia untuk mengatasi kebotakan dengan penanaman rambut kembali mencapai AS$2 miliar per tahun.

“Rambut rontok sering kali menjadi masalah kesehatan bagi pria. Terutama mereka yang masih berusia muda karena mempengaruhi penampilan. Secara normal, rambut mengalami kerontokan dengan kisaran 25-100 helai per hari,” ungkap dr. Maharani, SpKK, seorang ahli kecantikan dan kulit di Jakarta Barat.

(Baca juga: Pria Lebih Takut Botak Daripada Uban)

Mayoritas botak diwariskan

Rambut pria menipis gara-gara kebotakandapat terjadi pada suatu tempat di kepala maupun menyeluruh. Kebotakan dapat pula berlangsung sementara atau permanen. Dari berbagai jenis kebotakan, yang paling sering terjadi pada pria adalah tipe kebotakan berpola (male pattern hair loss/male androgenetic alopecia/male balding).

Tipe kebotakan berpola ini disebabkan oleh hormon androgen dan dipengaruhi oleh sifat genetik. Pada prinsipnya, pattern hair loss ini merupakan kejadian normal secara biologis. Namun karena adanya nilai sosial yang menganggap rambut itu penting, maka pengaruhnya bisa sampai pada kualitas hidup seseorang. Pria yang rambutnya mulai menipis bisa menganggap dirinya tidak menarik lagi. Apalagi jika teman-teman seusianya masih berambut lebat.

Dalam situs kesehatan Mayo Clinic dijelaskan bahwa penyebab utama kebotakan male pattern baldness adalah karena keturunan. Cirinya, rambut yang menipis di sisi kepala atau menipis di ubun ubun. Sementara itu American Medical Association memaparkan, ada empat dari tujuh kesempatan bagi manusia untuk mewarisi gen kebotakan.

Pangkal persoalan sebenarnya ada pada hormon bernama dihydrotestosterone (DHT) yang diketahui tak hanya mempengaruhi rambut, tetapi juga prostat. Mekanismenya belum bisa dipahami secara menyeluruh. Diduga, DHT memulai proses pengkerdilan folikel sehingga folikel rambut hancur. Folikel adalah kantung kelenjar kecil dan sempit yang mengandung akar rambut.

(Baca juga: Hati-hati, Mencabut Uban Bisa Sebabkan Kebotakan)

Akibat pengkerdilan itu, pertumbuhan rambut menjadi pendek dan terhambat. Rambut kemudian menipis dan volumenya mengecil sampai akhirnya folikel berhenti memproduksi rambut. Tanda awal kebotakan biasanya terjadi pada garis rambut kepala bagian depan yang makin ke belakang, juga kebotakan pada puncak kepala. Rambut akan berubah menjadi lebih halus sampai akhirnya hilang sempurna bersama folikel-folikelnya.

Proses male balding ini berjalan terus-menerus. Sebenarnya ini sebuah proses normal bagi pria yang berusia di atas setengah abad. Penuaan merupakan salah satu faktor kebotakan. Oleh karena itu, keberhasilan pengobatannya ditentukan oleh seberapa dini deteksi proses kebotakan. Semakin luas rambut pria menipis gara-gara kebotakan, semakin sulit diobati.

-bersambung-

---

Tulisan ini ditulis oleh Mohamad Takdir di Majalah Intisari edisi Oktober 2013.