Find Us On Social Media :

Sudahkah Kita Berkarya dan Berguna Layaknya Pohon Pisang?

By Ade Sulaeman, Jumat, 18 Agustus 2017 | 21:00 WIB

Tunas muda pun akan muncul disekeliling pohon utama, tunas baru yang identik dengan pohon utama.

Bahkan ketika ia telah membusuk, di tangan-tangan manusia kreatif, belakangan bonggol pisang diolah menjadi inovasi bahan pangan seperti keripik.

Ah.. betapa bergunanya pohon pisang.

Demikian pula manusia, hendaknya bisa berguna layaknya pohon pisang. Sedari muda, kiranya manusia dapat berguna seperti daun pisang.

Dapat memberikan guna dan karya bagi orangtuanya, meskipun belum mencapai umur.

Ketika dewasa, sifat berkarya ini haruslah dilakukan terus-menerus sepanjang tahun untuk masyarakat di mana pun ia berada.

Tentu dengan prasyarat pantang menyerah sebelum ia memberikan sesuatu untuk orang lain.

Berkaitan dengan tunas-tunas yang tumbuh di sekitarnya, ibarat manusia yang telah dewasa, ia menularkan ilmu dan sifat pada manusia-manusia muda.

Manusia berbibit unggul tentu akan memberikan tunas unggul pula pada lingkungannya.

Ketika manusia tersebut masuk alam baka, seperti kata pepatah, ‘manusia mati meninggalkan nama’.

Bagi manusia yang memiliki jasa dan karya, ia akan dikenang dan segala pemikirannya akan tetap bermanfaat bagi mereka yang dapat memanfaatkan.

Kini, sudahkah kita berkarya dan berguna layaknya pohon pisang?

(A. Warih Utomo)