Find Us On Social Media :

Pearl Harbor: Awal Dimulainya Malapetaka di Asia-Pasifik, Termasuk Bom Atom di Jepang

By Ade Sulaeman, Selasa, 15 Agustus 2017 | 13:00 WIB

Jika mendapat serangan udara, kondisi seperti itu pasti akan membawa bencana bagi Pearl Harbor.

Ancaman serangan udara itu ternyata sudah berada di depan mata dan sama sekali tak disadari oleh kekuatan militer AS di Pearl Harbor.

Setelah berlayar lebih dari 10 hari Armada Nagumo makin mendekati sasaran.

Tepat pada hari Minggu tanggal 7 Desember, serangan kilat yang telah direstui Kaisar Hirohito itu pun dilancarkan.

Dari kapal-kapal carrier yang berada hanya tiga ratusan mil dari Pearl Harbor, pesawat-pesawat tempur Jepang satu persatu melesat ke udara yang cerah menuju sasaran.

Armada pesawat tempur Jepang yang pertama kali mengudara berasal dari kapal carrier Akagi dan dikomandani oleh Comodor Mitsuo Fuchida.

Semua pilot pesawat tempur mengenakan bandana berlogo matahari terbit sebagai pertanda keyakinan missi mereka pasti sukses.

Ratusan pesawat tempur (183 unit) Jepang yang meluncur dari kapal-kapal carrier ditargetkan akan menggempur Pearl Harbour dalam dua gelombang serangan.

Pesawat tempur Jepang yang dikerahkan untuk menggebuk Pearl Harbour terdiri dari tiga jenis, yakni pembom dive-bomber D3A1 Model 11 (VAL), pembom torpedo Nakajima B5N2 Type 97 (KATE) dan fighter yang sekaligus mampu berperan sebagai pesawat pembom, AGM2 MODEL 21 (Zero).

Ketika pesawat-pesawat Jepang makin mendekati Pearl Harbour, radar AD AS sebenarnya berhasil mendeteksi kehadiran mereka.

Tapi petugas radar yang melaporkan kehadiran pesawat-pesawat ternyata tak mendapat tanggapan.

Maklum pada pagi hari itu para petugas radar nyaris tak ada di tempat karena tengah menikmati sarapan.