Find Us On Social Media :

'Surga Dunia' yang Dijanjikan ISIS itu Berwajah Neraka dan Teror

By Agus Surono, Sabtu, 5 Agustus 2017 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com - Tergiur janji muluk kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), ratusan warga Indonesia bergabung dengan militan di Suriah. Realitanya ternyata amat jauh dari "khayalan" ideal sebuah kekhalifahan Islam versi ISIS.

Menyesal! Tinggal kata tersebut yang bisa dilontarkan. Banyak keluarga tergiur dengan "janji surga" kekhalifahan ISIS di Suriah dan Irak yang ditawarkan lewat internet.

Alasannya, beragam, mulai putus asa dibelit utang, mencoba hidup baru atau demi "keyakinan" yang dianut. Atau juga gabungan dari alasan tersebut.

Dengan membuta, tanpa mempedulikan realita yang terus disiarkan media, bahwa ISIS di Suriah dan Irak memicu perang saudara, teror dan kesengsaraan warga lokal, ratusan warga Indonesia menjual semua harta miliknya, dan bergabung dengan milisi teror tersebut.

Sebuah keluarga Indonesia yang kini ditampung di kamp darurat dekat Raqqa mengaku, tahun 2015 dari menjual rumah dan harta bendanya, mereka berhasil mengumpulkan uang Rp 500 juta untuk bergabung dengan para jihadis yang menjanjikan "surga" itu.

(Baca juga: Ketika Istri Anggota ISIS Cemburu kepada Budak Seks Suaminya Gara-gara Gincu)

Mata mereka mulai terbuka, saat tiba di negara transit, Turki. Aparat Turki yang memerangi ISIS masih memberi kelonggaran, dengan menyuruh mereka memilih, pulang kembali ke Indonesia atau ngotot masuk ke Suriah?

Beberapa orang yang dicurigai, bahkan angsung ditahan oleh aparat keamanan Turki. Setelah itu diekstradisi ke Indonesia, dan di tanah air dijebloskan ke tahanan.

Neraka di Raqqa

Beberapa "relawan" dari Indonesia yang ingin menjadi jihadis atau pengantin jihadis, demi mengejar "surga dunia" yang dijanjikan ISIS mulai sadar setelah masuk "khalifah Islam" versi ISIS, bahwa di Suriah atau Irak, yang ada hanyalah "neraka".

Harapan muluk kaum lelaki, mendapat kerja, dibayarkan utang dan mendapat beragam fasilitas kehidupan gratis berubah jadi mimpi buruk.

Kaum pria yang tida bersedia bertempur, langsung dipenjarakan atau disiksa. Sementara kaum wanitanya dipaksa untuk menjadi pengantin jihadis.

Nurshardrina Khairadhania (19), perempuan WNI yang tergiur janji surga khakalifat ISIS, dalam wawancara dengan kantor berita AP menyatakan, ia amat menyesal, naif dan bodoh.