Find Us On Social Media :

Bukan di Arena Tanding, Bukan Pula di Tempat Latihan, para Atlet Ini Banjir Keringat di Perut Pesawat

By Ade Sulaeman, Rabu, 2 Agustus 2017 | 18:00 WIB

Tapi juga para atlet senior yang sudah sering mendapatkan nomor kejuaraan baik tingkat nasional maupun internasional sehingga mampu berangkat menggunakan pesawat komersil.

Semuanya bersatu dalam perut Hercules dalam suasana suka cita penuh persahabatan dan persaudaraan, kadang kerap berbagi makanan serta minuman tanpa menghiraukan status dirinya sebagai atlet senior maupun yunior.

Apalagi sebelum terbang, Hercules biasanya memanaskan mesin sekitar setengah jam dan ruangan kargonya tanpa AC sehingga ruangan menjadi panas dan semua penumpang banjir keringat seperti mandi sauna.

(Baca juga: Bertanding di Albania, Tim Nasional Paralayang Indonesia Justru Temui Banyak Mobil Berpelat “Magelang”?)

Berbagai minuman dalam suasana seperti itu betul-betul terasa membahagiakan.

“Terbang menuju lokasi pertandingan paralayang menggunakan Hercules itu wujud persaudaraan dan juga solidaritas. Kami bisa saja meggunakan pesawat komersil untuk kegiatan ordirga menuju lokasi. Tapi demi solidaritas kami tetap pilih Hercules,” ujar atlet paralayang tingkat dunia, Liz Andriana,

“Ordirga itu wujud cinta dan pengabdian tanah air. Kami berusaha mempersatukan NKRI melalui olah raga paralayang dengan cara bertanding di berbagai pulau sekaligus mempromosikan ordirga kepada masyarakat luas,” tambah Liz yang selalu tampak akrab dengan para atlet yunior dan senior paralayang itu sambil mengusap keringat.