Find Us On Social Media :

Apa yang Sebaiknya Ditulis dalam Lamaran Pekerjaan? Kiat-kiat Melamar Pekerjaan Ini Semoga Bisa Menolong Anda

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 2 Agustus 2017 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com – Sulitnya mencari pekerjaan siapa pun tahu.

Tidak diterimanya seseorang ketika melamar pekerjaan, bukan hanya karena memang tidak ada lowongan yang tersedia.

Kadang-kadang hanya karena kurang taktis ketika menghadapi wawancara. Walaupun disiapkan untuk budaya yang berbeda, kuis berikut ini mungkin dapat membantu Anda.

(Baca juga: Catat, Ini Pertanyaan dan Jawaban Penting Saat Melamar Pekerjaan)

Jika Anda salah sepertiga atau lebih dari pertanyaan yang diajukan, sebaiknya ubahlah teknik Anda dalam mencari pekerjaan.

Kuis ini didasarkan pada pengalaman sebuah klub iklan, yang telah menolong hampir 50.000 orang di AS untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

1. Dalam menulis surat lamaran atau dalam wawancara ketika mencari pekerjaan, apakah Anda perlu menyebutkan berapa usia Anda? (Ya/Tidak)

2. Jika Anda kenal sepuluh orang penting, apakah Anda akan menggunakan nama mereka sebagai rujukan? (Ya/Tidak)

3. Perlukah Anda menonjolkan prestasi akademis dari SD sampai universitas? (Ya/Tidak)

4. Jika tidak dilahirkan di luar negeri, apakah Anda perlu mengaku-ngaku bahwa Anda dilahirkan di luar negeri? (Ya/Tidak)

5. Jika pernah menduduki berbagai posisi, perlukah Anda menjelaskan pengalaman Anda seeara detil? (Ya/Tidak)

6. Ketika menyiapkan surat lamaran, Anda: (a) menyewa seorang penulis profesional? (b)  menuliskannya dalam bahasa "tinggi"an dengan tata letak yang meneolok? (c) menuliskannya sepanjang ljma atau enam halaman.  (a)  (b)  (c)

7. Dalam menulis surat lamaran, di antara dua kata penurup ini mana yang Anda gunakan? (a) "Mudah-mudahan saya akan segera memperoleh kabar dari Anda" atau (b) "Saya akan menelepon ke kantor Anda Selasa depan, sekitar pukul 15.00". (a)          (b)

(Baca juga: Entah Kenapa, Tak Seorang pun Melamar Pekerjaan Bergaji Rp3,6 Milyar Ini)

8. Jika Anda yakin bahwa Anda memenuhi syarat untuk posisi apa pun di perusahaan di mana Anda ingin bergabung, apakah Anda perlu mengatakannya kepada colon bos Anda? (Ya/Tidak)

9. Perlukah Anda katakan kepada colon bos Anda  sejak awal wawancara, berapa besar gaji terakhir Anda dan berapa yang Anda harapkan dari perusahaan yang akan Anda masuki ini? (Ya/Tidak)

10. Apakah Anda akan mengawali sebuah surat lanjutan setelah suatu wawancara pekerjaan dengan (a) "Terima kasih atas kesediaan Anda memberikan waktu Anda yang berharga kepada saya ...." (b) "Saya sangat suka dengan wawancara itu". (a)    (b)

Jawaban:

1.  Tidak. Calon bos Anda sudah-dapat mengira-ngira usia Anda ketika ia mewawancarai Anda. Berhubung Anda tidak tahu berapa usia yang dipersyaratkan, jangan sembrono sebelum Anda bisa memperkirakan situasinya.

2. Tidak. Membuat daftar referensi yang panjang mengesankan Anda suka pamer. Jika colon bos Anda memerlukan rujukan, ia akan menanyakan hal itu kepada Anda.

3. Tidak. Terlalu membangga-banggakan pendidikan bisa menjadi bumerang. Jika latar belakang pendidikan akademik diperlukan, Anda dan calon bos Anda toh akan membicarakannya. Pengecualian dalam hal ini adalah pekerjaan – yang amat membutuhkan latar belakang pendidikan yang khusus. Dalam hal ini, nyatakan kualifikasi pendidikan Anda sesederhana mungkin.

(Baca juga: Ingin Karier Cepat Melesat Naik, Amalkan Jurus-jurus Jitu Ini)

4. Tidak. Tidak perlu menekankan tempat lahir. Yang ingin diketahui calon bos Anda adalah diri Anda, bukan dari mana asal Anda.

5. Tidak. Yang perlu diceritakan hanya yang ada kaitannya dengan bidang pekerjaan yang sedang Anda incar. Mengatakan kepada calon bos bahwa Anda pernah menangani 10 macam pekerjaan yang berbeda tetap tidak akan meyakinkannya bahwa Anda dapat mengerjakan pekerjaan yang ia harapkan.

6. (a) Tidak. Penulis profesional tidak akan menulis seperti Anda dan tidak ada gunanya memberikan versi khayalan mengenai diri Anda. Tulislah sendiri curriculum vitae itu, mula-mula beberapa buah, sampai Anda memperoleh penilaian yang tepat mengenai diri Anda.

(b) Tidak. Penyajian yang berlebihan bisa membosankan atau malah menjengkelkan. Buatlah yang sederhana, mudah dibaca, dan langsung ke sasarannya.

(c) Tidak. Seorang yang sibuk akan langsung menyingkirkan risalah yang panjang-lebar. Yang terbaik, jika mungkin, cukup buat satu halaman. Dua halaman juga boleh jika Anda rasa perlu sekali.

7. (b) Betul. Akhiri surat lamaran dengan pernyataan yang menunjukkan inisiatif.

8. Tidak. Jangan sekali-kali mengatakan bahwa Anda sangat cakap sampai dapat mengerjakan segala hal. Cukup katakan mengapa Anda yakin bisa melaksanakan pekerjaan yang lowong itu dan mengapa Anda yakin dapat berbuat banyak bagi perusahaan melalui pekerjaan itu.

9. Tidak. Masalahnya bukan pada jumlah yang Anda peroleh sekarang. Jika pewawancara mendesak untuk mengetahui hal ini, Anda bisa menjawab bahwa jika gaji Anda sudah terialu tinggi, tentu Anda tidak mengincar posisi itu.

Seandainya mungkin, biarlah dia yang memulai pembicaraan soal gaji, tapi bersikaplah tegas pada besarnya gaji yang pantas Anda terima untuk pekerjaan ini.

(Baca juga: Ini Cara Menghadapi Bos Bermuka Dua)

10. Hal yang tepat adalah (b). Jangan memulai surat lanjutan dengan ucapan terima kasih yang bertele-tele. Inilah saatnya untuk "menjual diri" Anda. Jadi mulailah dengan suatu pernyataan sederhana, sopan, dan sekaligus langsung ke sasaran.

Anda dapat menceritakan apa yang Anda ketahui dari wawancara itu mengenai perusahaan yang bersangkutan dan mengapa Anda yakin bahwa latar belakang dan bakat Anda akan banyak berguna dalam perusahaannya.(Jane Sherrod Singer, MA./Ypt)

Rapi dan Inisiatif

Jika Anda memiliki kelemahan/secara fisik ataupun emosi, cobalah untuk melupakannya ketika Anda melamar pekerjaan.

Jangan membicarakannya. Jangan pula menunjukkan penyesalan akan hal itu.  Ingatlah, bos Anda memerlukan kelebihan diri Anda, bukan kekurangan Anda.

Jangan sekali-kali mengarang cerita tentang diri Anda, meskipun mungkin cerita itu  bisa membuat Anda memperoleh pekerjaan. Jika hal itu.terjadi, mungkin itu hanya untuk sementara waktu saja.

Dalam menata diri untuk menghadapi wawancara pekerjaan, ikuti prinsip "rapi tapi tidak mencolok".

Wanita yang melarnar pekerjaan pada wanita lain sangat disarankan untuk berpakaian sederhana, bersih, konservatif, menarik.

Jika pewawancaranya laki-laki, si wanita pelamar boleh menambahkan dengan perhiasan yang tidak terialu mencolok.

Dalam menjalani wawancara, perhatikanlah orang macam apa yang Anda ajak bicara. Apakah dia seorang self-made man yang sudah agak berumur, seorang perekrut yang kurang berpengalaman, atau seorang yang ahli di bidang kepersonaliaan?

(Baca juga: Mau Bekerja di Google? Inilah 10 Pertanyaan yang Mereka Ajukan saat Wawancara Kerja)

Anggaplah wawancara itu pertemuan bisnis, bukan sekadar ngobrol. Ambil inisiatif. Anda harus jadi orang yang mengemukakan maksud wawancara itu.

Jangan tinggal diam terlalu lama. Akibatnya, bisa fatal jika Anda sampai membuat calon bos langsung berkata, "Maaf, saya ada acara sekarang. Sampai bertemu lagi. Anda tidak usah menelepon, kami yang-akan menelepon Anda."

Lebih baik akhiri wawancara. Dengan demikian orang yang mewawancarai Anda mendapat kesan bahwa jika ia memutuskan untuk mempekerjakan Anda ia akan berbicara soal bisnis dengan Anda tanpa mengobrol ngalor-ngidul.

(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1992)