Find Us On Social Media :

Hore ... Kebun Bunga Amaryllis Patuk Gunungkidul Berbunga Lagi!

By Agus Surono, Kamis, 20 Juli 2017 | 08:00 WIB

Ini Tanggapan Pemilik tentang Rusaknya Kebun Bunga Amaryllis yang Ramai di Media Sosial

"Seminggu lalu, ibu Boediono (Herawati Boediono, istri mantan Wapres Budiono) sempat ke sini membeli bibit," ujarnya.

Sementara Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan bahwa bunga tersebut dilestarikan secara swadaya oleh salah satu warga dan dikelola secara mandiri. Ke depannya, bunga tersebut bisa ditanam di pekarangan warga Patuk sehingga diharapkan pintu masuk Gunungkidul penuh dengan bunga.

"Saya berharap setiap pekarangan warga di Patuk menanam bunga Amaryllis. Khususnya halaman rumah warga. Untuk merealisasikan ini, kami sudah bekerja sama dengan kecamatan, dengan mengembangkan bunga Amaryllis di Desa Salam (Patuk)," katanya.

Sukadi pun bakal bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta untuk bersama-sama melestarikan bunga Amaryllis.

"Selain itu bisa menambah penghasilan warga, bisa menjual ke wisatawan yang lewat. Atau bisa memperoleh dari hasil parkir," ulasnya.

(Baca juga: Suratimin, 'Menggila' di Tengah Kegersangan Gunungkidul)

Camat Patuk, Haryo Ambar Suwardi mengatakan beberapa orang warga sudah membuat motif batik dan sudah mendapatkan hak paten.

Batik tersebut sudah dipasarkan dengan harga Rp125.000 per lembar.

Saat ini batik sudah dibuat di sentra batik Desa Tancep, Kecamatan Ngawen.

"Sudah ada batik motif bunga Amaryllis, ke depannya akan dipasarkan lebih luas sebagai oleh-oleh khas Kecamatan Patuk," katanya.

Salah seorang wisatawan, Wahyu, mengaku selain membeli bunga Amaryllis dirinya juga membeli selembar batik motif bunga tersebut.

"Batiknya unik dan belum banyak yang memiliki modelnya," ucapnya.

(Markus Yuwon)

Artikel ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul : Kebun Bunga Amaryllis Kembali Mekar, Tolong Jangan Dirusak...