Sangar! Sudah 95 Tahun, Mbah Ponco Sutiyem dari Gunung Kidul Masuk Nominasi Aktris Terbaik Festival Film ASEAN 2017

Moh Habib Asyhad

Editor

Mbah Ponco Sutiyem, pemeran utama film Ziarah
Mbah Ponco Sutiyem, pemeran utama film Ziarah

Intisari-Online.com -Usianya memang sudah 95 tahun. Tapi aktingnya yang cihui di film Ziarah membuat Mbah Ponco Sutiyem dari Gunung Kidul masuk nominasi aktris terbaik AIFFA 2017.

Benar, AIFFA adalah ASEAN International Film Festival and Awards.

Tak hanya Mbah Ponco, dalam ajang ini, Ziarah juga mendapatkan empat nominasi: Best Film, Best Screenplay, Best Director, dan Best Actrees.

(Baca juga:[Video] Masih Ingat Pria yang Jalan Kaki Madiun-Jakarta untuk Bertemu Anies-Sandiaga? Akhirnya Ia Sampai Juga di Jakarta)

Semua tahu, nenek 95 tahun itu bukan aktris profesional dan tak punya pengalaman akting sama sekali.

Sutradara BW Purba Negara memilihnya berperan jadi Mbah Sri dalam Ziarah karena menilai Ponco punya potensi akting yang bagus.

Dilaporkan Antara, seperti dilansir dari Kompas.com, akting Mbah Ponco menarik perhatian dewan juri AIFFA 2017 yang terdiri atas U-Wei bin HJ Saari ( Malaysia), Maxine Williamson ( Australia), Siti Kamaluddin (Brunei), Eddie Cahyono (Indonesia), dan Raymon Red ( Filipina).

Nantinya, Mbah Ponco akan bersaing dengan nomine lainnya yaitu Ngoc Thanh Tam (The Way Station/ Vietnam), Subenja Pongkorn (Bangkok Nites/Laos), Al-Al Delas Allas (Area/ Filipina), dan Cut Mini (Athirah/Indonesia).

Trailer Ziarah:

Sedikit cerita, terpilihnya Mbah Ponco bermain di film Ziarah ini tidak lepas dari proses pemilihan pemain yang berbeda.

Dalam proses pemilihan pemain tersebut, tim film Ziarah berkeliling ke desa-desa untuk mencari orang-orang lansia yang memungkinkan untuk berakting.

“Kami mengunjungi rumah ke rumah, kami berbincang dengan mereka satu demi satu. Akhirnya kami dipertemukan dengan Mbah Ponco Sutiyem, seorang nenek berusia 95 tahun, yang di usia senjanya, beliau masih begitu bersemangat bertanam jagung di dekat rumahnya, di kecamatan Ngawen, kabupaten Gunung Kidul,” tutur Bagus Suitrawan selaku co-produser dalam siaran pers yang dikutip Kompas.com dari Antaranews.com, Jumat (5/5).

“Ketika memilih aktor untuk film Ziarah, pertimbangan yang utama adalah pada autentik. Yang diutamakan bukanlah pengalaman akting, tetapi pengalaman hidup.”

(Baca juga:Hi Menyeramkan! Inilah yang Terjadi Jika Kita Tidak Mencuci Tangan dengan Benar)

Rata-rata pemeran dalam film ini adalah orang-orang yang pernah mengalami masa perang, termasuk Ponco Sutiyem.

Ia berperan sebagai Mbah Sri yang mencari makam suaminya yang hilang pada zaman Agresi Militer Belanda ke-2.

Pencariannya bermuara pada satu tujuan: ingin dimakamkan di samping makam suaminya.

Ponco Sutiyem juga punya pengalaman tak terlupakan pada masa perang.

Pada saat itu, ia sedang hamil tua. Rumahnya dihujani mortir dan peluru. Dia harus lari, berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Beberapa potongan hidup Ponco juga dimasukkan ke dalam cerita Ziarah yang akan tayang di bioskop mulai 18 Mei 2017.

(Baca juga:Ingin Melawan Kanker Prostat? Minum Saja Teh Hijau)

Sebelumnya, Ziarah sudah meraih beberapa penghargaan, di antaranya Film Terbaik di Salamindanaw Film Festival 2016, Skenario Terbaik versi Majalah Tempo 2016, Nominasi Penulis Skenario di Festival Film Indonesia 2016, Nominasi Film Terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2016 dan Kompetisi Film di Jogja Netpac Asian Film Festival 2016.

Artikel Terkait