Find Us On Social Media :

Saatnya Mengganti Minyak Kelapa dengan Lemak Sehat agar Tak Perlu Lagi Obat Penurun Kolesterol

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 9 Juli 2017 | 12:00 WIB

Minyak Kelapa Punya Beragam Manfaat Bagi Kesehatan

Intisari-Online.com – American Heart Association (AHA) merilis sebuah laporan yang bertujuan untuk menetapkan catatan mengenai perdebatan tentang lemak sehat.

Sebuah survei dari New York Times baru-baru ini menemukan bahwa 72 persen orang Amerika menganggap minyak kelapa itu sehat, tapi hanya 37 persen ahli gizi yang setuju dengan mereka.

(Baca juga: Wajan Antilengket Mengurangi Asupan Kolesterol, Benarkah?)

AHA mengatakan sudah waktunya mengganti lemak jenuh yang ditemukan dalam minyak kelapa atau mentega, dengan minyak nabati seperti jagung atau kacang tanah.

Ini dapat menurunkan penyakit kardiovaskular hingga sekitar 30 persen. Jumlah itu hampir sama dengan obat statin penurun kolesterol.

Dr. Tara Narula, kontributor medis CBS News, menjelaskan bahwa banyak orang percaya, minyak kelapa sehat karena telah dipasarkan sedemikian rupa.

Apalagi perusahaan pembuatnya telah memberi banyak manfaat seperti anti penuaan, pencegahan demensia, dan kesehatan kardiovaskular.

“Kenyataannya, minyak kelapa itu terbuat dari 80 persen lemak jenuh dan itu sama dengan mentega yang mengandung lemak jenuh 60 persen atau lemak daging sapi yang sekitar 40 persen,” kata Narula lagi.

Lemak jenuh meningkatkan LDL atau kolesterol ‘jahat’, sehingga minyak kelapa memiliki efek yang sama dengan lemak mentega dan daging sapi.

Memang masih membingungkan masyarakat apakah lemak jenuh itu sama buruknya. Tapi AHA telah menyatakan sejak tahun 1960, bahwa lemak jenuh sangat merugikan kesehatan kardiovaskular.

Kita bisa mengganti lemak jenuh tersebut dengan lemak tak jenuh, termasuk minyak nabati seperti jagung, kedelai, dan minyak kacang, yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 30 persen.

Jika kita bisa menggantinya dengan lemak mono-tak jenuh, seperti minyak zaitun atau avokad, itu bagus, kata Narula. Meski tidak sebagus lemak tak jenuh, tapi cukup bagus.