Setelah mengetahui jenis-jenis minyak goreng yang beredar di pasaran, selanjutnya perlu diperhatikan saran berikut ini dalam pemakaian minyak goreng.
- Pilihlah minyak goreng sesuai kebutuhan karena jenis minyak goreng apa pun kalau dipakai secara berlebihan tidak baik.
- Saat memilih minyak goreng, jangan hanya berdasarkan warna dan penampilan. Bacalah label komposisinya. Warna minyak goreng yang tidak jernih bisa jadi karena kandungan karotenoid atau senyawa lainnya.
- Minyak goreng asam lemak jenuh boleh digunakan berulang asalkan masih dalam keadaan jernih. Tapi sebaiknya tidak digunakan lebih dari dua kali. Sedangkan minyak goreng asam lemak tak jenuh jangan digunakan ulang.
- Pilihlah minyak goreng bermutu baik. Cirinya adalah yang tinggi titik asapnya. Maksudnya: minyak goreng itu baru mulai berasap pada suhu yang tinggi. Karena saat minyak mulai berasap, saat itulah senyawa-senyawa pada minyak mulai mengalami kerusakan.
- Hindari minyak goreng berbentuk padat. Hasilnya, gorengan memang lebih renyah tapi kadar lemaknya tinggi.
- Saat menggoreng, usahakan sedapat mungkin menghindari penyerapan minyak yang berlebih ke dalam bahan makanan. Caranya: kalau membuat pisang atau tempe goreng, sebelum menggoreng celupkan pisang atau tempe ke adonan tepung terigu atau tepung beras.
- Untuk mencegah kadar minyak berlebihan, selesai menggoreng tiriskan makanan sampai tak ada lagi minyak yang menetes.
Lebih sehat lagi bila pengaturan makan makanan gorengan diselingi dengan makanan non gorengan. Misalnya, hari ini dalam menu kita ada tahu goreng, maka besok tahu sebaiknya dipepes saja, yang tidak menggunakan minyak goreng. Dan jangan lupa harus diimbangi dengan serat yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan.