Intisari-Online.com - Pasangan Heathe dan Relay Delaney yang hidup di Philadelpia, AS, merasa sangat bahagia ketika tahu, tidak lama lagi mereka akan punya bayi kembar.
Tapi kebahagiaan mereka ternyata harus dihadapkan pada perjuangan yang sangat berat karena anak kembar yang akan dilahirkan oleh Erin merupakan anak kembar siam di kepala (conjoined twins).
(Baca juga: Pin dan Pan, Dua Bocah Kembar Siam yang Tak Mau Dipisahkan Satu dari yang Lain)
Menurut para dokter dari Universitas Maryland AS, bayi kembar siam dalam kandungan Erin terdeteksi melalui pemeriksaan USG dan merupakan satu kasus di antara 200 ribu kehamilan.
Harapan hidup anak kembar siam di kepala mencapai 40-60% dan sebanyak 35% bayi yang lahir kembar siam di kepala umumnya meninggal sehari setelah dilahirkan.
Bayi kembar siam itu akhirnya lahir juga, melalui operasi cesar dan dalam kondisi sehat.
Sesuai rencananya jika bayi kembar siam di kepala yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu sudah berusia satu tahun, tim dokter dari rumah sakit anak Philadelphia akan melakukan operasi pemisahan.
Sepasang bayi kembar siam yang kemudian dinamai Erin dan Abby Delaney itu ternyata bisa mencapai usia satu tahunnya salam kondisi sehat.
Operasi untuk memisahkan sepasang bayi kembar siam di kepala itu pun segera digelar.
Sebanyak 30 tim medis yang terdiri atas dokter, peawat, dan ahli kesehatan profesional akhirnya bisa melakukan operasi pemisahan selama 11 jam dan berlangsung sukses.
(Baca juga: Bayi Kembar di Vietnam Ini Diketahui Memiliki Ayah Berbeda Setelah Menjalani Tes DNA)
Operasi pemisahan bayi kembar siam di Children’s Hospital of Philadelpia itu berlangsung pada 7 Juni 2017 dan merupakan operasi yang luar biasa.
Pasalnya pemisahan kembar siam di kepala merupakan tindakan medis yang sangat rumit dan ada 23 tindakan medis yang harus dilakukan tanpa adanya kesalahan.