Find Us On Social Media :

Frustasi Hadapi Serangan Kamikaze, Pemicu Utama AS Lancarkan Serangan Bom Atom ke Jepang

By Ade Sulaeman, Kamis, 15 Juni 2017 | 20:00 WIB

Amerika Nyaris Bunuh Diri dengan Bom Atom

(Baca juga: 10 Orang Paling Beruntung dalam Sejarah Manusia: Dua Kali Selamat dari Serangan Bom Atom)

Tapi kendati hanya dilaksanakan oleh sejumlah pesawat korban yang jatuh tetap besar.

Satu serangan kamikaze yang menimbulkan kerugian besar adalah ketika kapal perang Inggris HMS Ameer dan penyapu ranjau Vestal dihantam kamikaze pada tanggal 29 Juli.

Pada hari yang sama kapal perang AS, destroyer Pritchet dan Calaghan juga hancur dihantam kamikaze.

Pada 30 Juli serangan kamikaze yang dilaksanakan malam hari bahkan berhasil menghantam destroyer Cassin Young dan APD Horace A Bass yang sedang berlayar di sebelah tenggara Okinawa.

Yang pasti akibat serangan Kamikaze Jepang, Sekutu telah mengalami kerugian besar dan membuat Presiden AS waktu itu, Harry S Truman sangat marah.

Apalagi semangat tempur pasukan AS juga turut merosot.

Selama militer Jepang melancarkan serangan kamikaze dengan mengerahkan sekitar 2.550 unit pesawat tempur , sedikitnya 71 kapal perang Sekutu tenggelam dan 6.600 pelaut tewas.

Presiden Truman sempat memperhitungkan jika untuk menguasai Jepang harus melalui operasi militer korban yang jatuh di pihak pasukan AS dan sekutunya pasti akan lebih besar lagi.

 Untuk mencegah kerugian lebih besar baik alat perang maupun korban jiwa akibat kamikaze, Truman akhirnya memutuskan untuk menjatuhkan bom atom di Hisoshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.

Menurut Truman, bom maut itu menjadi satu-satunya cara mengalahkan Jepang secara kilat karena akibat serangan kamikaze, secara psikologis militer AS seperti sudah dikalahkan.

Hancurnya Hiroshima dan Nagasaki akibat ledakan bom atom yang bisa dilihat langsung oleh pasukan Sekutu yang bertempur di Okonawa akhirnya membuat Jepang menyerah tanpa syarat dan PD II pun otomatis berakhir.