Find Us On Social Media :

Dieksekusi Mati, Pria ini Justru Ucapkan Kata Terakhir yang Tak Wajar dan Sempat 'Meringis'

By Tatik Ariyani, Sabtu, 3 November 2018 | 11:15 WIB

Intisari-Online.com - Seorang tersangka pembunuhan di Amerika dieksekusi mati pada Jumat (2/11) dengan kursi listrik.

Anehnya, dia mengucapkan kata terakhir yang tidak wajar sebelum dieksekusi.

Dia mengucapkan "let's rock" sebelum dia dieksekusi.

Edmund Zagorski meninggal sekitar pukul 19.26 waktu setempat, hanya 11 menit setelah penangguhan eksekusi ditolak oleh pengadilan.

Baca Juga : Dalam 3 Tahun Terakhir 4 WNI Dieksekusi Mati di Arab Saudi, Apa Sebenarnya Kesalahan Mereka?

Dia adalah pria kedua yang dieksekusi dengan kursi listrik di Tennesse sejak 2007.

Menurut saksi, sesaat sebelum dieksekusi, Zagorski (63) mengatakan "Let's rock" saat ditanya kata-kata terakhir yang ingin dia ucapkan.

Zagorski dihukum setelah menembak dan melukai dua orang pada tahun 1983.

Selain mengucapkan "let's rock", dia juga 'tersenyum dan meringis' seolah-olah dia telah mempersiapkan diri untuk mati.

Baca Juga : Pasangan Baru Menikah Harus Menghindari Kesalahan Ini, Jangan Lupa

Pengacaranya, Kelley Helen mengatakan dia tersenyum kepada Zagorski, "Aku mengatakan padanya, ketika aku meletakkan tanganku di dadaku, itu adalah aku yang meletakkannya (Zagorski) di dalam hatiku."

Reporter (Henry) yang menjadi saksi mengatakan bahwa Zagorski muncul sambil melambaikan tangannya kemudian mengepalkan tinjunya saat 1.750 guncangan pertama dari aliran listrik mengalir ke tubuhnya selama 20 detik.

Jari-jari kecilnya tampak 'terkilir atau patah' karena kekuatan mengejan melawan tali yang mengikatnya.

Henry juga mengatakan bahwa ada tanda-tanda dia masih bernapas sebelum sengatan kedua diberikan selama 15 detik.

Baca Juga : Ibu Suri Elizabeth Sedang di Kamar Duduk Ketika Istana Buckingham Dibom

Dokter kemudian datang untuk memastikan bahwa Zagorski telah tewas.

Menurut pengacaranya, Zagorski membuat pernyataan sebelum dia dibawa ke ruang eksekusi.

Helen mengatakan bahwa tidak ada perasaan berat hati pada Zagorski.

Penting bagi Zagorski bahwa eksekusi tersebut bukanlah hari yang menyedihkan untuk orang-orang.

Baca Juga : Bila Amandel Diangkat, Apakah Berpengaruh pada Kekebalan Tubuh?

Zagorski ingin membawanya dengan ringan dan dia memiliki mood yang baik ketika Helen melihatnya sebelum eksekusi.

Zagorski memilih kursi listrik untuk eksekusi dirinya karena dia yakin itu tidak akan menyiksanya, tidak seperti ketika seseorang terbunuh dengan suntikan yang mematikan.

Namun, orang yang membuat kursi tersebut, Fred Leuchter, sebelumnya mengakui bahwa dia takut jika kursi itu tidak bekerja dengan baik untuk mengeksekusi Zagorski.

Dia juga takut bahwa itu akan menjadi eksekusi yang tidak manusiawi seperti halnya suntikan mematikan.

Eksekusi Zagorski diputuskan pada tanggal 11 Oktober, namun ditunda karena negara bagian tidak siap untuk eksekusi dengan kursi listrik.

Untuk makanan terakhirnya, Zagorski memilih makan olahan daging babi.

Ketika dia tahu akan dieksekusi mati, Zagorski menolak untuk memesan makanan terakhirnya, namun sesama terpidana mati mengumpulkan uang untuk membelikannya pizza.

Tahanan terpidana mati biasnaya diberikan $ 20 (Rp300 ribu) untuk dibelikan makanan sebelum mereka dieksekusi.

Zagorski dihukum karena pembunuhan tingkat pertama dengan membunuh dua orang pada tahun 1983.

Baca Juga : Ini Alasan Daging Kambing Lebih Sehat Dibanding Daging Sapi atau Ayam