Find Us On Social Media :

Dalam Sejarahnya, Bajak Laut yang Dikenal Barbar Ternyata Ada yang Lahir dengan Latar Belakang Agama

By Ade Sulaeman, Jumat, 9 Juni 2017 | 16:00 WIB

Bajak laut

Para perompak Viking juga gemar menangkapi orang-orang di darat untuk dijadikan budak (buccanner corsair).

Kiprah bajak laut di lautan yang menjadi ajang operasi mereka (barbary corsair) memang sangat dipengaruhi oleh otoritas yang berkuasa di era itu.

Sewaktu kejayaan Kekaisaran Ottomman yang menandai kejayaan era perkembangan agama Islam, muncul bajak laut dari golongan muslim.

(Baca juga: Johnny Deep Mengunjungi Anak-Anak di Rumah Sakit dengan Kostum Bajak Laut Jack Sparrow)

(Baca juga: TNI Diizinkan Masuk Filipina untuk Mengejar Perompak dan Teroris)

Bajak laut jenis ini memiliki misi khusus membajak kapal-kapal dagang dari negara-negara Kristen dan populer dengan nama bajak laut Ottomman (Ottomman Corsair).

Aksi para bajak laut yang masih terkait latar belakang agama itu karena didasari oleh meletusnya Perang Salib (Crussader War).

Sebaliknya di pihak negara-negara Kristen juga mengerahkan bajak laut baik berupa perompak bayaran (private corsair) maupun perompak sungguhan yang bertugas menyerang kapal-kapal musuh.

Kemunculan para perompak dari negara-negara Kristen di era Perang Salib itu kemudian dikenal sebagai crussader corsair. Namun tidak semua bajak laut yang menjalankan misi teror di pihak pasukan Kristen menjunjung tinggi loyalitasnya.

Beberapa di antaranya membelot ke pihak pasukan Muslim dan selanjutnya bermarkas di Tunisia.

Kesultanan Tunisia saat itu memang sedang dipimpin oleh Sultan yang pro bajak laut demi melawan negara-negara Kristen dan pemasukan Kesultanan dengan cara bagi hasil perompakan.

Berkat Sultan yang pro bajak laut para bajak laut pun dapat membangun semacam pangkalan atau pelabuhan bajak laut (barbary state) seperti yang berlangsung di Somalia saat ini.