Mana yang Benar “Umat Islam” atau “Umat Muslim”?

Ade Sulaeman

Editor

Puasa sebgai Pengendali Diri
Puasa sebgai Pengendali Diri

Intisari-Online.com - Menjelang dan selama bulan Ramadhan atau puasa, pun saat hari raya Idul Fitri alias lebaran, kita akan terbiasa mendengar dan melihat ucapan-ucapan selamat.

Contohnya “Selamat menjalankan ibadah puasa kepada umat Islam” atau terkadang “Selamat menunaikan ibadah puasa kepada umat muslim”.

(Baca juga: Tanpa Makan dan Minum, Bolehkah Kita Berolahraga di Bulan Puasa?)

Terlihat sama saja?

Tentu saja sebagian besar dari kita akan melihat kedua ucapan tersebut memiliki arti yang sama.

Padahal, jika diperhatikan, ada penggunaan kata yang kurang tepat di dalamnya.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata umat memiliki arti (1) ‘para penganut (pemeluk, pengikut) suatu agama; penganut nabi’ atau (2) ‘makhluk manusia’.

(Baca juga: Puasa Ramadan 2017 Dipastikan Berbarengan, Bagaimana dengan Lebarannya?)

Maka dari itu, penggunaannya harus diikuti dengan nama agama atau nama nabi. Contohnya adalah ungkapan umat Islam atau umat Nabi Nuh.

Sementara itu, kata muslim dalam KBBI memiliki arti ‘penganut agama Islam’.

Dengan demikian, jika kita menggunakan ungkapan umat Muslim, maka artinya adalah umat yang mengikuti penganut agama Islam.

Mereka, umat yang dimaksud dalam ungkapan tersebut, mengikuti orang (penganut) yang bergama Islam, bukan agamanya.

Tentu saja frasa tersebut tidaklah tepat untuk digunakan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka ungkapan yang paling tepat adalah umat Islam bukan umat muslim.

Artikel ini dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 2017.

Artikel Terkait