Find Us On Social Media :

Untuk Distribusi Listrik Merata dan Murah, Ada Baiknya Indonesia Meniru Strategi Listrik Swasta ala Jepang Ini

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 26 Oktober 2018 | 19:30 WIB

Solusi instan pun diberlakukan dengan membentuk fastrack program, yang memperbesar ketergantungan akan batubara sebagai bahan bakar pembangkit listri yang murah, tetapi sangat kotor.

Baca Juga : Usai Gempa di Palu, Muncul Fenomena Tanah Bergerak yang Sebabkan Bangunan Hingga Tiang Listrik Terseret

Ajak swasta ikut serta

Saat mendapat kesempatan untuk magang di Osaka, Jepang, tahun 2011 kemarin, saya mendapat kesempatan untuk mempelajari strategi elektrifikasi Jepang. Negeri matahari terbit ini terbukti memiliki strategi elektrifikasi yang stabil, merata, dan ramah lingkungan.

Menurut saya strategi ini cocok untuk diterapkan di Indonesia.

Kebutuhan listrik di Jepang hampir 7 kali lipat lebih besar dibanding kebutuhan listrik di Indonesia (858.5 TWh (Terra-Watt per hour) berbanding 133 TWh pada tahun 2009). Uniknya, Jepang justru didaulat sebagai negara dengan konsumsi energi terendah di dunia.

Semuanya itu berkat pembangkit listrik yang efisien serta program dan sarana konservasi energi yang baik.

Baca Juga : Kakak Syahrini Meninggal Tersengat Listrik: Kedua Orang Ini Justru Mengklaim 'Kebal Sengatan Listrik'

Namun, kunci utama dari keberhasilan Jepang adalah strategi untuk mendelegasikan tanggung jawab elektrifikasi negara kepada sepuluh perusahaan swasta. Tiap perusahaan diberi tanggung  jawab regional, sehingga usaha dan sumber daya tiap perusahaan terfokus ke satu daerah.

Kesepuluh perusahaan ini juga bekerja sama bertukar dan membagi pasokan listrik dalam situasi darurat sebagaimana saat bencana di Fukushima, bulan April 2011 lalu.

Agar perusahaan listrik tetap bisa mendapatkan laba tanpa memberatkan konsumen, pemerintah menetapkan perhitungan persentasi laba yang dapat dimasukkan ke dalam tarif listrik.

Selain untuk membayar dividen, laba tersebut akan digunakan untuk investasi masa   mendatang, seperti peningkatan kapasitas pembangkit listrik atau riset dan implementasi teknologi baru yang lebih ramah lingkungan.