Find Us On Social Media :

Jenderal Colin Powell, Penyembuh Krisis Militer dan Rasial AS

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 26 Oktober 2018 | 20:00 WIB

Tak mau jadi lambang

Baca Juga : Foto Zadul Mantan Tentara Amerika Ini Bikin Netizen Wanita Terpesona

Dia berbicara terbuka tentang persahabatannya dengan Jesse Jackson dan hubungan dengan teman-temannya. Cukup jelas, Powell menyatakan bahwa dia bukanlah orang yang mau dijadikan tanda atau lambang belaka.

Dia pun tidak mau membiarkan pejabat pemerintah kulit putih, mengeksploitasi warna kulitnya untuk tujuan-tujuah mereka sendiri.

Salah satu saat paling sengit yang dihadapi Powell terjadi ketika pertempuran darat Perang Teluk mencapai puncaknya.

Di dalam suatu pertemuan dengan kelompok anggota kongres kulit hitam, dengan tajam dia dikecam karena tingginya persentase orang kulit hitam yang ditugaskan di medan pertempuran Teluk.

Powell menghadapi keluhan mereka secara langsung, dengan menegaskan bahwa dia tidak akan memaafkan dirinya kalau sistem itu terjadi di lembaga Amerika mana pun.

Baca Juga : Inilah Rahasia Kemenangan Tim TNI AD atas Tentara Amerika dan Australia dalam AASAM 2015

Powell selalu berusaha secara istimewa menemui kaum muda kulit hitam. Tetapi pesan yang disampaikannya, selalu lebih banyak mengenai disiplin daripada mengenai diskriminasi.

Sebagai contoh dia mengatakan, "Tidak ada rahasia untuk mencapai keberhasilan. Maka jangan membuang-buang waktu untuk mencarinya. Keberhasilan merupakan hasil kesempurnaan, kerja keras, belajar dari kegagalan."

Pelajaran lain dari Vietnam

Dalam membantu memulihkan keadaan militer, Powell mengikuti suatu perencanaan yang cermat yang berakar dari pengalamannya sendiri.