Find Us On Social Media :

Sejarah Sumpah Pemuda 1928: Dari 'Ikrar Pemuda' menjadi 'Sumpah Pemuda'

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 22 Oktober 2018 | 16:30 WIB

Dengan demikian, setiap alinea berakhir dengan Indonesia.

Yamin, seorang pemuda yang berpengetahuan luas mencantumkan bahasa Melayu dalam rumusannya karena menurutnya, hanya ada dua bahasa yang mengandung kemungkinan menjadi bahasa persatuan.

Yaitu bahasa Jawa dan bahasa Melayu.

Tapi kemudian ia berpendapat, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa persatuan bagi rakyat Indonesia.

Baca Juga : Jadilah Sosok yang Pengertian, Ini 9 Bahasa Tubuh dan Tanda-Tanda Wanita yang Jatuh Cinta pada Anda

Rumusan yang disebut M. Yamin sebagai ikrar pemuda itu diendapkan sekitar dua tahun.

Pada rapat penutupan Kongres Pemuda Indonesia II, 28 Oktober 1928, M. Yamin menyodorkan usul resolusi itu kepada ketua panitia, Sugondo Joyopuspito.

Oleh Sugondo, usul itu dibawa ke sidang umum, dan diterima secara bulat oleh kongres.

Lalu disyahkan sebagai putusan kongres yang berbunyi:

Baca Juga : Tokopedia Dikabarkan Pecat Puluhan Karyawannya, Diduga Inilah Penyebab yang Melatar Belakanginya