Find Us On Social Media :

Tokoh Sumpah Pemuda: Dibelit Kemiskinan di Masa Tua, Ini Isi Pesan Terakhir W.R. Supratman

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 20 Oktober 2018 | 18:15 WIB

Supratman yakin lagu karangannya cocok dengan jiwa bangsa  Indonesia yang sedang bangkit dari tidurnya yang lelap.

Dalam menyuun syairnya, Supratman teringat pidato Bung Karno di Bandung yang pernah didengarnya:

"Airnya kamu minum, nasinya kamu makan. Abdikanlah dirimu padanya. Kepada Ibu Pertiwi, Ibu Indonesia."

Dia kemudian menetapkan judul lagu ciptaannya, "Apa salahnya kalau aku namakan Indonesia Raya?", tanyanya pada diri sendiri.

Baca Juga : Dikunjungi Nikita Willy, Bhutan Merupakan Negara Paling Bahagia Tapi Warganya Pikirkan Kematian 5 Kali Sehari

Tanggal 22 Desember 1928 Supratman menulis surat ke pengurus Gedung Perhimpunan Indonesia di Kramat, Jakarta.

Isinya pemberitahuan telah tercipta sebuah lagu yang bersemangat dan berirama mars.

Dia minta diberi kesempatan untuk memperdengarkan lagunya, "Kalau pun tak dapat dipakai sebagai lagu pergerakan atau kebangsaan, memadailah kalau diperdengarkan", tulisnya.

la ingin memperkenalkan lagu barunya di kongres Pemuda Kedua 28 Oktober 1928.

Baca Juga : Rawat Korban Penembakan Massal, Seorang Perawat Ingin Bunuh Diri Setelah Tahu Pelakunya Adalah Anaknya Sendiri