Find Us On Social Media :

Yuk Berkunjung Ke Pulau Keramat Di Yunani Tempat Lahirnya Dewa-Dewi

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 18 Oktober 2018 | 06:30 WIB

Ketika kami tiba di penginapan, kami menyaksikan -pria dan wanita petani pulang menunggang keledai di senja hari itu, sementara salak anjing terdengar sekali-sekali dari tanah pertanian.

Para turis muda pergi ke pusat kota untuk mengunjungi diskotek dari tempat hiburan lain, tetapi kami tinggal di rumah. Jalan raya sepi dan gelap.

Keesokan hannya, pagi-pagi kami mendapat suguhan sarapan dari istri pemilik penginapan. Sarapan sederhana itu berupa roti, mentega, selai, kopi dan teh.

Setelah itu sambil menunggu bus pertama yang berangkat ke pusat kota pada pukul 08.00, kami melihat-lihat dulu daerah sekitar penginapan. Kami bertemu keledai, kuda, anjing, rumah-rumah petani dan beberapa gereja.

Baca Juga : Inilah Pertempuran Laut Salamis, Saat Persia 'Keok' di Hadapan Yunani

Ternyata ada rumah-rumah penginapan lain yang lebih besar dan lebih nyaman daripada yang kami inapi. Ada yang tempat makannya diteduhi rambatan tanaman anggur. Petani ada yang merangkap sebagai nelayan juga.

Kemudian bus kami datang. Setiba di pusat kota, melalui jalan-jalan sempit yang mirip lorong, kami berjalan ke pelabuhan. Rencananya kami ingin pergi ke P. Delos.

Kami antre membeli karcis kapal bermotor. Harga karcisnya 850 drahma seorang.  Ternyata kapal itu dimuati dengan sarat. Penumpangnya bukan cuma turis asing, tetapi juga orang Yunani.

Tiga perempat jam kemudian kami tiba dan harus membayar karcis masuk ± Rp 2.500,00 seorang. Kami memutuskan untuk melihat-lihat pulau tanpa bantuan pemandu. Kalau ingin pemandu, bisa saja mendapatkannya di pintu gerbang. Ada yang fasih berbahasa Inggris, Jerman maupun Prancis.

Baca Juga : Tidak Biasa, Cara Baptis Bayi di Gereja Yunani Ortodok Ini Bikin Warganet Tercengang

Tempat kelahiran dewa

Pulau tidak berpenghuni itu ternyata dianggap keramat oleh orang Yunani, sebab konon di sinilah Dewa Apollo dan Dewi Artemis dilahirkan. Di sini banyak patung, ada yang masih utuh maupun yang sudah patah-patah.