Advertorial

Orang Yunani Kuno Sematkan Gelar Pahlawan pada Anak yang Mati Muda, Kok Bisa?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Istilah pahlawan dalam mitologi Yunani biasanya merujuk kepada para tokoh manusia super atau manusia setengah dewa.

Namun nyatanya 'pahlawan' tak hanya disematkan bagi mereka, melainkan juga bagi anak yang meninggal di usia muda, termasuk Pangeran Opheltes.

Bahkan, kematian anak berusia muda selanjutnya juga memunculkan pengultusan tersendiri.

Baca Juga:56 Tahun Kartosoewirjo Divonis Mati: Tangis Bung Karno saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Sahabatnya Sendiri

Mendefinisikan Pahlawan dengan Kematian

Alih-alih melihat apa yang para pahlawan lakukan saat hidup, orang Yunani Kuno mendefinisikan pahlawan dengan kematian.

Mengapa?

Hal ini sepertinya didasarkan pada kecemasan orangtua yang nyata tentang kematian bayi atau anak mereka.

Kuburan bayi dan kultus yang menghormati mereka sering dipusatkan di area tempat mereka meninggal.

Pausanias, seorang geografer Yunani Kuno mencatat bahwa di kota Nemea, ada satu makam anak yang terkenal.

Yakni Opheltes, seorang pangeran Nemea yang meninggal di sebuah hutan cemara dekat kuil Zeus di kampung halamannya.

Kultus Pangeran Opheltes

Makam Opheltes dilengkapi dengan pagar batu, dan altar di dalamnya di samping makam terhormat ayahnya, Lycurgus.

Untuk menyelesaikan transformasinya dari anak manusia yang telah meninggal secara tragis menjadi pahlawan setengah dewa, Opheltes mendapat pemakaman yang heroik.

Tak hanya Opheltes, anak-anak Heracles yang mati juga dihormati di Thebes.

Persis seperti yang dilakukan orang-orang Nemea untuk Opheltes.

Dengan menghormati anak-anak yang telah meninggal mungkin warga kota sekaligus berharap agar hal demikian tidak akan menimpa pada keluarganya.

Baca Juga:Kisah Haru Anak Penjual Lontong yang Dilantik Jokowi Menjadi Paskibraka 2018

Artikel Terkait