Find Us On Social Media :

Kisah Orang-orang Jawa di Suriname: Sempat Dianggap Bodoh, Pandir, dan Mudah Ditipu

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 13 Oktober 2018 | 13:00 WIB

Akhimya Belanda yang berhasil menundukkan Bush Negro dan memaksa mereka mengakui pemerintahan kolonial Belanda.

Karena VOC sejak tahun 1791 sudah dibubarkan, maka Suriname langsung di bawah kontrol pemerintah pusat Belanda.

Baca Juga : Ratu Belanda Disebut Ningrat yang Paling Merakyat, Ini Asal Mula Julukan Tersebut

Pemerintah kembali membenahi perkebunan-perkebunan Suriname. Budak-budak pun didatangkan lagi, meski sejak 1608 perdagangan budak dinyatakan terlarang.

Walau kemudian Suriname sempat jatuh ke tangan Inggris, tapi kemudian diserahkan kembali kepada Belanda.

Di bawah undang-undang baru Belanda, Suriname dinyatakan sebagai negara koloni Belanda, sehingga ada yang menyebutnya Guyana Belanda.

Di bawah panji negara koloni Belanda ini juga produksi perkebunan di Suriname meningkat dengan pesatnya.

Sejak awal abad ke-19 produknya selain gula juga mencakup kopi, coklat dan nila. (Intisari Oktober 1990)

 Baca Juga : Di Tengah Gencatan Senjata, Belanda Hampir Saja Melakukan Agresi Militer Ketiga