Find Us On Social Media :

Mengapa Kita Merasa 'Ngilu' saat Mendengar Suara Kuku Digoreskan di Papan Tulis?

By Masrurroh Ummu Kulsum, Rabu, 10 Oktober 2018 | 17:30 WIB

Studi menemukan, suara yang tidak menyenangkan seperti itu dapat menyebabkan reaksi fisik.

Ada perubahan signifikan dalam konduktivitas kulit.

Selain itu, frekuensi suara tidak menyenangkan tersebut berbeda dalam rentang frekuensi ucapan manusia, yaitu antara 2.000 dan 4.000 Hz.

Menghapus frekuensi tersebut dari suara membuat mereka lebih mudah untuk didengarkan. Tetapi yang menarik, menghapus bagian yang berisik dan menggores dari suara itu membuat sedikit perbedaan.

Baca Juga : Tahun 2030 Indonesia Bubar? 2030 Jakarta Justru Diramal Kalahkan Tokyo Sebagai Kota Terbesar

Psikologi juga memainkan peran dalam penelitian ini.

Peserta yang tahu bahwa suara yang mereka dengar datang dari goresan kuku dan papan tulis merasakan hal yang lebih tidak menyenangkan dibanding mereka yang percaya suara itu adalah suara instrumen musik.

Studi sebelumnya juga telah dilakukan oleh Randolph Blake, di mana ia memenangkan Ig Nobel Prize pada tahun 2006.

Ia menemukan bahwa frekuensi di tengah rentang audio adalah yang paling menjengkelkan, dan frekuensi ini sangat mirip dengan teriakan peringatan simpanse.

Para peneliti itu berspekulasi bahwa reaksi kita terhadap suara ini berakar pada naluri yang memangsa predator dari masa lalu evolusi kita.