Advertorial

Tahun 2030 Indonesia Bubar? 2030 Jakarta Justru Diramal Kalahkan Tokyo Sebagai Kota Terbesar

Masrurroh Ummu Kulsum
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Jakarta diprediksi akan gulingkan Tokyo sebagai kota tebesar dalam jumlah populasi penduduknya pada 2030 mendatang.
Jakarta diprediksi akan gulingkan Tokyo sebagai kota tebesar dalam jumlah populasi penduduknya pada 2030 mendatang.

Intisari-Online.com – Beberapa waktu lalu pernyataan mengenai Indonesia tidak ada lagi tahun 2030 sempat ramai diperbincangkan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam sebuah pidato.

Dikutip dari Kompas.com, pernyataan tersebut muncul didasarkan pada scenario writing pihak asing.

Prabowo ingin menyampaikan skenario itu sebagai sebuah peringatan bagi Pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap enteng berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan ekonomi, penguasaan sumber daya, hingga persoalan lingkungan.

Baca Juga : Kisah tentang Tanamur, Diskotek Pertama di Jakarta yang Dulu Jadi Langganan Artis hingga Rakyat Biasa

Terlepas dari pernyataan tersebut, prediksi lain tentang Indonesia juga dimunculkan oleh sebuah lembaga riset pemasaran Internasional yang berkaitan dengan populasi penduduknya.

Indonesia – khususnya Jakarta – diprediksi akan menjadi kota terbesar dengan populasi penduduk tertinggi di dunia pada 2030 mendatang, menggeser Tokyo.

Dikutip dari laman bloomberg.com (9/10/2018), Euromonitor International sebuah lembaga penyedia riset pasar strategis independen terkemuka di dunia, memprediksi, Tokyo akan kehilangan gelar kota paling padat di dunia pada 2030 mendatang.

Populasi penduduk Jakarta, diperkirakan akan mencapai 35,6 juta jiwa pada tahun 2030.

Sebaliknya, populasi Tokyo akan mengalami penyusutan menjadi 35,3 juta jiwa karena penuaan, menurut laporan tersebut.

Sementara Kota Karachi diperkirakan berada di tempat ketiga, diikuti oleh Manila dan Kairo.

Ledakan populasi ini akan membawa tantangan ke Jakarta, di mana permasalahan lalu lintas menduduki peringkat ke-3 terburuk di dunia, menurut indeks kemacetan TomTom.

Di saat kota-kota dari negara dengan ekonomi berkembang sedang meningkat populasinya, kota-kota yang berasal dari negara-negara maju akan tetap lebih makmur dan tetap menjadi pasar konsumen utama di masa depan.

"Pasar konsumen utama masa depan akan tetap berada di kota-kota besar yang dikembangkan, menjamin pendapatan yang lebih tinggi dipasangkan dengan perumahan yang lebih maju, perawatan kesehatan, dan infrastruktur transportasi," ujar Fransua Vytautas Razvadauskas, seorang analis kota senior di Euromonitor.

Baca Juga : Tertangkap Bawa Potongan Tubuh Manusia untuk Dijual, Pasangan Kejam Ini Dikaitkan dengan Puluhan Pembunuhan Wanita

Benua Asia memang merupakan benua terpadat di dunia.

Negara-negara dengan populasi penduduk yang tinggi ada di sini, termasuk China, India, Indonesia, Pakistan, Filipina, dan Jepang.

Mengutip laman World Atlas, pada 2018 ini diperkirakan 4,4 miliar orang hidup di benua Asia – 60% dari total populasi dunia.

Beberapa kota besar di Asia diketahui memiliki populasi penduduk yang tinggi.

Masih menurut World Atlas, 10 kota teratas di negara Asian yang memiliki populasi tertinggi di dominasi kota di China dan India, meski Tokyo menempati urutan pertama.

10 kota tersebut adalah: Tokyo (38,2 juta jiwa); Delhi (27,1 juta jiwa); Shanghai (25,2 juta jiwa); Beijing (22,0 juta jiwa); Mumbai (21,6 juta jiwa); Osaka (20,4 juta jiwa); Dhaka (18,9 juta jiwa); Karachi (17,6 juta jiwa); Kolkata (15,1 juta jiwa); Chongqing (14,1 juta jiwa).

Sementara posisi Jakarta menurut data tersebut pada 2018 ini, ada diurutan ke-16 dengan populasi 10,6 juta jiwa.

Baca Juga : Istri Indro Warkop Meninggal Dunia: 6 Makanan Mudah Didapat yang Bisa Mengurangi Risiko Kanker Paru-paru

Artikel Terkait