Advertorial
Intisari-Online.com – Sungai Citarum yang memiliki panjang 300 km di Jawa Barat, oleh World Bank pernah dinyatakan sebagai sungai terkotor di dunia.
Dikatakan, 2.000 ton sampah plastik mengalir di sungai ini setiap harinya.
Bahkan saking tercemarnya, membuat spesies ikan yang hidup di Sungai Citarum berkurang hingga 60%. Sisanya, terlalu berbahaya untuk dikonsumsi.
Dalam cuplikan film dokumenter BBC One, yang berjudul Drowning in Plastic seperti dikutip dari Daily Mail, menampilkan saat 60 pemungut sampah memunguti segala jenis plastik di Sungai Citarum untuk dijual kembali ke pabrik.
Baca Juga : Ridwan Kamil Bocorkan Desain Kalimalang yang Akan Disulap Bak Sungai Cheonggyecheon Korea
Pencemaran yang terjadi di Sungai Citarum juga berhasil membuat pembawa acara dan ahli Biologi, Liz Bonnin kehabisan kata-kata.
Ia mengatakan tak pernah meilhat yang seperti itu sebelumnya.
Bonnin yang terkejut mengatakan, "Saya belum pernah melihat yang seperti ini. Apa yang sedang terjadi?"
Pengambilan gambar film tersebut di Sungai Citarum dilakukan pada April 2018 ini.
Liz Bonnin dalam film dokumenter itu, berkeliling dunia menjelajahi tempat dimana terdapat masalah paling buruk. Ia juga bertemu para ilmuwan untuk membahas solusi yang mungkin bisa dilakukan.
Begitu mengkhawatirkannya kondisi Sungai Citarum sebenarnya juga telah mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Barat yang sudah menjabat 1 tahun ini, Ridwan Kamil.
Untuk pertama kalinya sejak menjadi gubernur, pada Rabu (26/9/2018), ia meninjau langsung kondisi Sungai Citarum.
Sungai Citarum adalah permasalahan lingkungan pertama yang harus dibereskan dalam visi dan misi Ridwan Kamil.
Langkah pertama yang akan ia lakukan yakni melakukan pengerukan sampah selama musim kemarau.
Baca Juga : Inikah Mesin Pengeruk Sampah Bikinan Pindad yang akan Digunakan Ridwan Kamil Angkut Sampah di Citarum?
Mesin pengeruk sampah dari Pindad pun telah di pesan.
"Masih di Pindad, jadi itu permanen sebagai mesin bisa mengeruk sampah. Insya Allah dengan teknologi mesin mengeruk sampai dari Pindad itu nanti kondisi yang sudah diubah akan terjaga, karena ini inovasi baru masih eksperimen," tuturnya, dikutip dari Kompas.com (26/9/2018).
Ridwan Kamil juga berniat mengubah bantaran Sungai Citarum untuk dijadikan ruang publik baru bagi masyarakat, sebagai upayanya mengubah kesan buruk Citarum.
Pun soal penegakan hukum, bagi perusahaan yang nakal membuang limbahnya di Sungai Citarum, Ridwan Kamil telah meminta pengawasan ketat dari Kapolda Jawa Barat.
Ridwan Kamil optimis, dengan semangat kolaborasi dari unsur Muspida, kebijakan baru yang akan dijalankanya akan menghasilkan perubahan.
"Kuncinya ada di kepemimpinan yang rajin rapat, rajin mengontak, mengkolaborasikan, mengambil keputusan, jangan sektoral lagi. Itu komitmen saya banyak rapat mengenai Citarum," pungkasnya.
Baca Juga : Tiga Pria Keji dari Malaysia, Tega Memasukkan Kucing ke Mesin Pengering