Find Us On Social Media :

'Go to Hell with Your Aid!' Saat Indonesia Memilih Keluar dari IMF pada 1965

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 10 Oktober 2018 | 12:30 WIB

Namun, tahun 1963 tersebut juga sekaligus menjadi tahun yang menegangkan antara Indonesia dengan Barat (AS dan Inggris).

Hal itu karena Inggris telah mengakui kemerdekaan Malaysia dan Soekarno menganggap tindakan itu dapat mengganggu kestabilan Asia Tenggara.

Indonesia kemudian berbalik arah dan mulai menjalin hubungan dengan China.

Tak tanggung-tanggung, Soekarno juga membentuk poros Jakarta-Peking-Phom Penh-Pyongyang, aliansi yang kemudian mengkampanyekan "Ganyang Malaysia."

Baca Juga : Benarkah Soekarno Sudah Tahu Rencana G30S Bahkan Berniat Sembunyikan Jejak Para Jenderal yang Diculik?

Atas tingkah Indonesia tersebut, AS mulai menuntut agar Indonesia mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia.

AS menggunakan tuntutan itu sebagai syarat agar pinjaman IMF berikutnya yang telah disetujui sebelumnya dapat cair.

Namun, dengan gagah berani Soekarno berkata "go to hell with your aid" kepada AS melalui pidato 17 Agustus 1965 dan mengakhiri kerjasama dengan IMF (termasuk dengan Bank Dunia).

Indonesia keluar dari IMF hingga kembali bergabung lagi pada 1967 saat tampuk kekuasan diduduki oleh Soeharto.