Find Us On Social Media :

Ketika Jutaan Orang Meninggal Karena Kelaparan dan Pembunuhan dalam Peritiwa Holodomor

By Tatik Ariyani, Minggu, 7 Oktober 2018 | 08:30 WIB

Stalin merasa bahwa pemberontakan yang akan terjadi di masa depan, akan dipimpin oleh orang-orang Kulak, yang proTsar dan antiSoviet.

Ia pun berusaha melenyapkan mereka.

Para Brigade Dekulakisasi secara paksa menyita tanah, ternak dan properti lainnya, serta mengusir seluruh keluarga para petani.

Baca Juga : Siapa Bilang Wanita Lebih Bawel? Penelitian Justru Buktikan Bahwa Laki-laki yang Tidak Bisa Berhenti Bicara

Hampir setengah juta orang di Ukraina dipaksa keluar dari rumah mereka dan dikirim ke daerah-daerah terpencil yang tidak berpenghuni seperti Siberia.

Mereka seringkali ditinggalkan tanpa makanan maupun tempat berlindung. Dalam perjalanan, banyak yang meninggal, terutama anak-anak.

Uni Soviet juga meningkatkan jatah produksi yang tidak mungkin untuk dipenuhi.

Mereka bahkan memotong jatah makanan di desa-desa Ukraina sehingga mengakibatkan kelaparan yang semakin meluas.

Siapa pun yang ditemukan mengambil makanan dari ladang tempat mereka bekerja, akan ditangkap dan dieksekusi.

Sementara itu, blokade militer dibangun di sekitar desa untuk mencegah masuknya makanan dari luar ke desa-desa di Ukraina.

Kelaparan yang terjadi membuat 25.000 orang Ukraina meninggal setiap harinya. 

Diperkirakan, total penduduk yang meninggal dalam peristiwa Holodomor mencapai 3 juta hingga 8 juta orang.

Untuk mengenang mereka yang meninggal akibat kelaparan, Ukraina membuka Museum Nasional "Peringatan Untuk Korban Holodomor" pada tahun 2008 di Kiev.

Museum ini terletak di bukit Pechersk, berisi gambar-gambar serta artefak dari masa-masa kelaparan 86 tahun lalu. 

Baca Juga : Inilah Ponsel Pertama Samsung yang Dirumorkan Akan Dibuat di Pabrik Xiaomi

Artikel ini pernah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Holodomor, Peristiwa Pembunuhan dan Kelaparan Massal di Era Stalin"