Find Us On Social Media :

Utang Negaranya Terus Menggunung, Mahathir Malah Tolak Donasi Rp365,4 Miliar untuk Lunasi Utang Tersebut

By Intisari Online, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 14:15 WIB

 

Intisari-Online.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan baru-baru ini dia menolak donasi dari sebuah perusahaan.

Dilansir The Star Sabtu (6/10/2018), donasi tersebut berjumlah 100 juta ringgit, sekitar Rp 365,4 miliar, yang dikirim ke Tabung Harapan.

Dalam konferensi pers Jumat (5/10/2018), Mahathir menjelaskan dia melihat sumbangan dari perusahaan yang tak disebutkan namanya itu bermuatan motif tertentu.

"Kami tidak ingin mereka memberikan uang dan mengharapkan sesuatu sebagai balasannya. Itu jelas perbuatan korupsi," terang Mahathir.

Baca Juga : Sungai Citarum Bikin Ahli Biologi Kehabisan Kata, Hingga Upaya Ridwan Kamil Datangkan Mesin Pengeruk Sampah dari Pindad

Tabung Harapan adalah tabungan yang dibuka setelah Dr M, sapaan akrab Mahathir, mengumumkan utang Malaysia mencapai 1 triliun ringgit, atau Rp3.654 triliun.

Dengan adanya tabungan tersebut, warga Malaysia yang berniat untuk membantu mengurangi utang negara bisa langsung memberikan donasi.

Hingga 28 September, Malay Mail memberitakan total sumbangan yang terkumpul mencapai 193,98 juta ringgit, sekitar Rp 708,6 miliar.

Baca Juga : Ironi Di Bawah Kemewahan Kota Kasino Las Vegas, Ratusan Orang Tinggal di Dalam Terowongan Pembuangan Air

Lebih lanjut, PM berusia 93 tahun itu juga mendiskusikan bagaimana caranya memberikan pendanaan kepada partai politik.

Dia menjelaskan, pemerintahan koalisi Pakatan Harapan sempat mempertimbangkan untuk mengadopsi sistem Jerman di mana pemerintah menganggarkan dana untuk partai politik.

Namun, dia dan kabinetnya melihat cara itu dianggap tak efektif karena mereka tak ingin membebani para pembayar pajak untuk membiayai parpol.

Mahathir menjelaskan, selama menjadi oposisi, Pakatan Harapan biasanya menggelar makam malam untuk menggalang sumbangan.

Baca Juga : Ini 3 Taktik yang Digunakan Polisi untuk Membuat Tersangka Mengaku bahkan ketika Tidak Bersalah

Namun, dia menuturkan cara itu tak bisa lagi dipakai karena mereka kini telah berkuasa. Sebabnya pengumpulan donasi bakal menjadi jalan menuju korupsi.

"Kami telah saling menegaskan tidak akan ada korupsi. Karena korupsi terbesar biasanya berasal dari partai politik," terang Mahathir.

Dia mengakui parpol harus didanai. Dia dan kabinetnya berulang kali mencari solusi namun hingga saat ini, belum ada yang cocok.

"Saat ini kami masih meninjau berbagai skenario di mana parpol bisa bertahan tanpa bantuan pihak lain," tukas Mahathir.

(Ardi Priyatno Utomo)

Baca Juga : 'Mama Sudah Di Atas Sekali, Sudah di Surga', Ini Curahan Hati Anak Korban Gempa Palu Setelah Bertemu Jokowi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir Tolak Donasi Rp 365 Miliar untuk Bayar Utang Malaysia".