Find Us On Social Media :

Ini Dia Rahasia Sukses Bos-bos Jepang, Salah Satunya Hormat pada Setiap Individu

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 5 Oktober 2018 | 22:00 WIB

Baca Juga : Sony Luncurkan Xperia E4 dual SIM di Indonesia

Para peneliti Sony mempelajari sinar energi matahari, teknologi silikon dan lainnya. Tetapi  bidang yang paling disukainya adalah semiconductor. Dia memulai segalanya dari nol pada tahun 1976.

Di perusahaan Sony, kaitan penelitian produksi dengan pemasaran mierupakan satu keharusan yang permanen.

Contohnya, setiap Minggu pagi Makoto sarapan bersama Akio Morita dan Direktur Marketingnya. Hubungan yang begitu wajar dan akrab antara peneliti dan pemimpin ini jarang sekali terjadi di Amerika maupun di Eropa.

Morita yang sudah begitu kebarat-baratan, yang kalau bermain golf memakai kemeja dan topi Amerika, tetap membungkukkan badan sampai ke tanah bila berjumpa dengan kawan.

Dalam mobil ia memiliki telepon, televisi dan magnetoskop; tetapi ia tetap mengenakan seragam yang sama seperti 35.000 anggota Sony.

Honda tidak memberi warisan kepada anak

Baca Juga : Sony Bakal Segera Berhenti Menjual Smartphone dan Televisi?

Soichiro, 78 tahun, adalah pendiri Honda Motor. Ia juga mengenakan seragam karyawan biasa di perusahaan, kemeja dan topi putih. Dia lebih suka bekerja di bengkel, meskipun tersedia ruangan di setiap perusahaannya.

Sebelum perang pecah, ia pernah menjadi montir biasa. Sedikit demi sedikit ia turut meletakkan dasar perusahaan. Sekarang ia mengepalai 23.000 buruh dan membawahi 43 perusahaan di 28 negara (enam ada di Jepang).

Anak buahnya diberi kepercayaan total dan tanggung jawab pribadi atas apa yang dihasilkannya. Soichiro tidak memiliki harta pribadi. Dia tinggal dalam sebuah rumah sederhana.

Kegemarannya melukis di atas kain sutra dan bermain golf. Barangnya yang berharga cuma sebuah helikopter dan mobil biasa. Penghasilannya dipakai untuk penelitian dan bea siswa kaum muda. Dia bahkan tak memberi warisan kepada anak-anaknya.