Find Us On Social Media :

Makin 'Romantis' Korut dan Korsel Sepakat Gotong-royong Singkirkan Ranjau di Perbatasan, Tapi Korsel Kok Tidak Kelihatan?

By Tatik Ariyani, Selasa, 2 Oktober 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Sejak memutuskan untuk mengakhiri perseteruan, hubungan Korea Utara dan Korea Selatan menjadi semakin 'romantis' saja.

Hal itu ditunjukkan dengan Kim Jong-un memberi izin warga Korsel reuni bersama keluarga mereka di Korut yang terpisah puluhan tahun sejak perang.

Selain itu, Kim Jong-un juga mengirimkan 2 ton jamur pinus senilai Rp19,8 miliar kepada Korsel.

Pada hari Senin (1/10/2018), kementerian pertahanan Korsel mengatakan bahwa pasukan dari Korut dan Korsel mulai memindahkan beberapa ranjau darat di sepanjang perbatasan negara yang dijaga ketat.

Baca Juga : Makin Mantap Ingin Berdamai, Kim Jong-un Kirim Hadiah Senilai Rp19,8 Miliar kepada Korea Selatan

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari usaha untuk mengurangi ketegangan dan mulai membangun kepercayaan antar kedua negara.

Detail proyek tersebut telah disepakati pad KTT bulan lalu di Pyongyang, ibukota Korut, yang diwakili dua pemimpin, Kim Jong Un dan Presiden Korsel, Moon Jae-in.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan kedua pihak sepakat untuk menyingkirkan semua ranjau darat di Daerah Keamanan Bersama (JSA) di Panmunjom dalam 20 hari ke depan.

Pihak Korsel telah memulai tugas berbahaya ini dengan mengirim ahli militernya.

Baca Juga : Jenderal Soeharto Tentang Masa Kecilnya: 'Saya Berakar Dari Desa!'

Sementara pihak Korsel, tidak ada konfirmasi bahwa pasukannya telah memulai proses yang sama.

Kesepakatan juga menganjurkan untuk menyingkirkan senjata dari pos dan penjaga di JSA saat menyingkirkan ranjau.

Dan pasukan di sana melakukan tugasnya tanpa senjata.

JSA adalah satu-satunya tempat sepanjang 'zona demiliterisasi' sepanjang 155 mil (DMZ) di mana pasukan dari kedua Korea saling berhadapan dan juga diawasi oleh PBB.

Baca Juga : Pierre Tendean, Letnan Tampan Berdarah Prancis yang Jadi Rebutan Para Jenderal

Pada pertemuan bulan April, kedua Korea mengumumkan niat mereka untuk mengubah DMZ yang merupakan sumber ketegangan dan pembagian daerah menjadi 'zona damai'.

Mereka telah membongkar pengeras suara propaganda dan beberapa pos penjaga di sepanjang perbatasan.

Proyek-proyek penghancuran juga akan dimulai pada Senin di provinsi Gangwong di Korsel bagian timur.

Hal itu dilakukan untuk memungkinkan tim-tim mencari sisa-sisa tentara yang tewas dalam Perang Korea 1950-1953, kementerian itu menambahkan.

Ahli ranjau berkata lebih dari satu juta ranjau darat diletakkan di daerah perbatasan termasuk DMZ dan Zona Pengendalian Sipil di Selatan.

Ranjau-ranjau itu banyak membuat warga sipil dan dan tentara terbunuh dan terluka.

Pada 2015, dua tentara Korsel cacat akibat apa yang dikatakan Seoul sebagai ranjau darat Korut, namun tuduhan itu dibantah oleh Korut.

Baca Juga : Warganet Marah, Pengasuh yang Cekoki Bayi dengan Cabai Hijau Hingga Mati Hanya Dihukum 18 Bulan Penjara