Find Us On Social Media :

Begini Kisah Sarwo Edhie Wibowo Mertua SBY Saat Detik-Detik 1 Oktober 1965

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 2 Oktober 2018 | 06:30 WIB

Baca Juga : Kisah Pedih dari Tragedi G30S PKI: Inilah Sumini, Ketua Gerwani yang Digebuki dan Dicap Bermoral Bejat

Namun akhirnya Sarwo Edhie berhasil juga menjumpai Pak Harto, meski ia harus mencegat rombongan Pak Harto di tengah jalan, ketika Pak Harto pulang dari Bogor, tepatnya di daerah Cililitan Jakarta Timur.

Jasa anggota Polisl

Pak Sarwo menyebutkan, jasa yang amat besar dalam menemukan areal penculikan para jenderal sebenarnya berada dalam diri seorang polisi.

Peristiwa itu terjadi setelah pasukannya berhasil menduduki Halim.

Di rumah Pak Sarwo ada tamu seorang anggota intel Kostrad bernama Sukitman, anggota polisi berstatus 'agen'.

Polisi ini menceritakan bahwa ketika lewat di suatu tempat, dia ditahan oleh gerombolan G 30 S.

Baca Juga : Pierre Tendean, Bukan Target Utama Namun Menjadi Korban 'Salah Sasaran' G30S/PKI

Dia dianggap membahayakan. Ketika terjadi tembak menembak antara pasukan Sarwo Edhie dengan anggota raider yang memihak G 30 S, Sukitman pun berusaha meloloskan diri dan berhasil.

Dari Sukitman inilah diketahui bahwa ada seorang pria ditutup matanya, digiring ke samping rumah, dan terdengar rentetan tembakan diiringi sorak sorai.

Tempat terjadinya peristiwa ini di Lubang Buaya, dan diduga bahwa pria itu adalah salah seorang jenderal yang ditangkap gerakan G30S.

Melalui keterangan dan penunjuk polisi ini, berangkatlah pasukan RPKAD menuju Lubang Buaya. Sampai di tujuan, ternyata jejak yang dicari mengabur.