AS Pernah Jatuhkan Bom Nuklir di Tanahnya Sendiri Tanpa Sengaja, Titik Jatuhnya Jadi Area 'Terlarang'

Ade Sulaeman

Penulis

Sebuah jet yang membawa dua bom hidrogen Mark 39 bertemu dengan sebuah pesawat pengisian bahan bakar

Intisari-Online.com- Pada tahun 1961, ketika John F. Kennedy resmi menjadi presiden Amerika, ketegangan Perang Dingin semakin memuncak.

Akibatnya pesawat kemiliteran semua dipersenjatai senjata nuklir.

Pesawat-pesawat ini seharusnya siap untuk menanggapi serangan nuklir setiap saat.

Namun, jika pesawat itu sudah mulai mengudara, pemikiran itu seolah-olah pergi karena mereka pasti selamat dari bom nuklir Soviet yang akan menghantam Amerika Serikat.

Baca Juga : Bom Kelelawar, Salah Satu 'Instrumen Kematian' Paling Mengerikan yang Kini Dilarang dalam Perang

Namun, serangan justru datang dari seorang pembom Amerika B-52.

Dia menjatuhkan dua bom nuklir di North Carolina, Amerika.

Pada bulan Januari, sebuah jet yang membawa dua bom hidrogen Mark 39 bertemu dengan sebuah pesawat pengisian bahan bakar, yang pilotnya melihat ada masalah.

Bahan bakar bocor dari sayap kanan pesawat.

Baca Juga : Miliki Kapal Selam Nuklir, Rusia Diklaim Siap Perang pada Tahun 2024

Sayapnya patah dan pesawat harus segera mendarat darurat.

Tapi sebelum pendaratan berhasil dilakukan, sayap yang patah itu diikuti oleh bagian ekornya.

Pesawat itu pun jatuh dan menewaskan tiga awaknya dengan lima pria lainnya yang berhasil keluar.

Dalam pendaratan itu, tempat bom nuklir terbuka dan menjatuhkan dua bom ke tanah.

Baca Juga : Mengapa Beberapa Jenderal Israel Yakin Tentara Mereka Tidak Siap Berperang?

Ketika jatuh, satu bom mengembangkan parasutnya.

Itu menjadi pertanda buruk, karena akan menimbulkan kecurigaan bahwa bom telah dijatuhkan dengan sengaja.

Bom mulai meluncur dan seharusnya akan berakhir dengan ledakan.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Sebuah Kapal Melintang di Tengah Jalan Setelah Dihantam Tsunami Palu

Beberapa waktu setelahnya, ketika seorang kru militer menemukan bom, ia ditemukan utuh menancap di tanah dengan parasutnya tersangkut di pohon.

Lebih jauh, saklar pengamanan masih dalam mode SAFE.

Sedangkan, bom kedua telah menghilang di ladang tembakau dan hanya menyebabkan penyok kecil di permukaan Bumi.

Butuh seminggu bagi kru untuk menggali bom, dan mereka segera harusmempompa air keluar dari tempat kejadian.

Baca Juga : Dari Mana Bangsa Kuat Viking Datang dan Siapa Sebenarnya Mereka?

Meskipun bom itu tidak meledak, bom itu pecah karena tabrakan, dan awak yang membersihkan harus mengulik-ulik tanah berlumpur untuk menemukan sisa-sisa pecahannya.

Sampai hari ini, tidak jelas mengapa bom itu tidak meledak.

Para awak juga tidak menemukan setiap bagian dari bom itu secara utuh.

Inti bom yang terbuat dari uranium, tidak pernah ditemukan.

Saat ini, lokasi di mana bom jatuh cukup aman untuk dijadikan lahan pertanian kembali.

Tetapi militer telah memastikan bahwa tidak seorang pun akan menggali atau mendirikan bangunan di area tersebut.

Baca Juga : Prabowo Rapat Ditemani Kucingnya, Ternyata Ini 5 Sifat Para Pencinta Kucing!

Artikel Terkait